Dalam hal ini ketua KONI Merangin, Selamet Edi Sucipto menerima tidak sedikit cemoohan. Bukan saja Selamet, Pemkab pun ada yang menuding tidak serius memperhatikan kesejahteraan para atletik. Bahkan ujung-ujungnya ada semacam saling tuding dan saling bela antara KONI dan Pemerintah Merangin.
Merasa hubungan dua pihak mulai tidak baik, Mulyadi Manajer Cabor (Cabang Olahraga) Sepak Takraw angkat bicara. Menurut Mulyadi prestasi Merangin yang anjlok tersebut bukanlah kesalahan KONI dan bukan juga kesalahan Pemkab Merangin.
‘’Merangin menduduki peringkat bawah itu bukanlah kesalahan KONI dan bukan pula kesalahan Pemkab,” singkat Mulyadi.
Dijelaskannya, dalam porprov tersebut pemilihan ataupun seleksi atlet dilaksanakan oleh managerial tiap Cabor. Sementara KONI hanya bersifat mengetahui dan pemkab tidak berperan sedikitpun dalam hal itu.
‘’Jadi yang pilih dan seleksi atlit itu wewenang cabornya, tidak ada intervensi dari pihak manapun. KONI meng’acc’ dan pemkab menerima saja hasil seleksi itu,” Ungkapnya.
Soal adanya tudingan kesejahteraan atlet yang minim dari pemerintah, Mulyadi menyatakan tidak sependapat. Menurut pria hitam manis itu perhatian dari pemerintah kepada atlet telah cukup.
‘’Sebenarnya soal itu relatif. Saya menilai perhatian pemerintah kepada atlet sudah cukup. Perhatian dari KONI pun juga baik. Dan ini juga sebenarnya mencetus sejarah. Biasanya dalam acara seperti ini para atlet nginapnya di asrama atau numpang di sekolah, Porprov XII ini para atlet nginapnya di hotel, itukan merupakan suatu kemajuan,” terang Mulyadi. (*)
Reporter : TopanBohemian