Merangin | fokusinfo.com : Seorang santri Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Irsyadiyah harus menelan getir nya peraturan yang telah diterapkan di pesantren yang terletak di desa Mensango kecamatan Tabir Lintas.
Pasalnya gara-gara telat membayar uang makan, dirinya tidak diperkenankan mengikuti ujian nasional kenaikan kelas. Keadaan diperburuk oleh emosi kekesalan orang tua santri yang sengaja menarik anaknya dari pesantren tersebut.
Kepada media ini orang tua santri, Mandri mengungkapkan kekecewaannya. Diakuinya telah menarik anaknya dari pesantren tersebut karena sebelumnya terkejut mendengar informasi bahwa anaknya tidak diperkenankan mengikuti ujian.
‘’Aku dak habis pikir gara2 uang makan anakku terlambat bayar tidak boleh ikut ujian nasional lagi, ujian naik kelas. Kan masalah keterlambatan bayar uang makan bisa di bicarakan yang penting ujian anak ini di utamakan, bayar setelah ujian kan bisa,” kesal Mandri
Menurut Mandri faktor jarak dan informasi yang sulit sehingga komunikasi dirinya dengan anaknya jarang terjadi. Sementara dirinya harus bekerja dan sebagai manusia biasa, kealpaan bisa saja terjadi.
‘’Tempat tinggal saya di Telentam. Jaraknya lumayan jauh dari pesantren. Saya juga jarang komunikasi dengan anak saya karena saya kan juga harus menafkahi keluarga. Jadi ada kalanya kelalaian yang bukan disengaja, terjadi,” ungkapnya.
‘’Dan lagi keterlambatan membayar uang makan itu bukan berbulan-bulan, namun dalam hitungan hari,” tambahnya.
Sementara itu pengasuh sekaligus pimpinan PP, Ust Salman membenarkan ada seorang santri yang tidak ikut ujian karena telat membayar uang makan. Bahkan santri tersebut telah keluar dari PP. ‘’Perlu dicatat santri itu dikeluarkan orangtuanya. Bukan kami yang mengeluarkan,” kata Salman.
Diterangkan Salman, PP yang dipimpinnya membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit. Maka dari itu perlu ada ketegasan kepada santri agar tepat waktu membayar uang makan. Hal itupun telah disepakati antara pihak PP dan orang tua santri.
‘’Jauh hari sudah kita sampaikan kepada siswa bahkan sudah kita umumkan, tolong sampaikan kepada orang tua bayar tunggakan uang makan karena kita mau ujian. Sementara PP pun punya tunggakan kepada pihak ketiga. Jadi kalau ada santri yang nunggak maka tentu akan sulit bagi PP untuk menutup tunggakan ke pihak ketiga,” terangnya. (*)
Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian