Baca Juga : Telat Bayar Makan, Seorang Santri Pesantren Tak Boleh Ikut Ujian
Ketua yayasan, Jailani mengingatkan bahwa PP terbebani biaya operasional karena banyaknya santri yang menimba ilmu. Sementara biaya operasional tersebut berasal dari santri itu sendiri.
‘’Pasantren hidup di situ, kalau mau gratis gratis jangan di situ, masak kita menitip anak disitu makannya orang yang bayar,” kata Jailani
Menurut sepengetahuan Jailani, telah berulang kali hal (keterlambatan bayar uang makan) itu terjadi sehingga pihak PP mengaitkannya dengan uang ujian.
‘’Jadi siapapun santri yang belum membayar uang makan maka tidak boleh ikut ujian, kecuali mau membuat surat pernyataan akan membayar,” tutur Jailani, yang belakangan kerap diisukan akan menjabat sebagai Sekda Merangin itu.
‘’Bila tidak mau bayar uang makan maka jangan masukkan anak di Pesantren, karena PP itu swasta. Jadi lebih baik masukkan saja anak ke sekolah umum,” tutupnya. (*)
Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian