Merangin | Fokusinfo.com : Salah satu bangunan fisik yang dibangun oleh pihak desa Tanjung Ilir Kecamatan Tabir adalah tapal pembatas desa yang terletak di Dusun Beringin RT 07, berbatas langsung dengan Desa Buluran Panjang.
Pembangunan itu menelan dana Rp.24 juta lebih. Namun disayangkan dalam pengerjaannya, ketua dan beberapa anggota TPK (Tim Pengelola Kegiatan) mengaku tidak dilibatkan.
Seperti diungkapkan ketua TPK Desa Tanjung Ilir, Alek kepada media ini. Dia mengaku kecewa lantaran dalam pengerjaan pembangunan itu dirinya tidak dilibatkan sama sekali.
‘’Semua pekerjaan fisik di desa ini memang saya sebagai ketua TPK nya. Namun selama pembangunan termasuk tugu pembatas itu saya tidak pernah di libatkan. Saya cuma sekedar tahu fisiknya, tidak pernah saya diajak turun langsung ke pekerjaan,” kata Alek.
Masih dikatakan Alek, setahu dirinya ada dua orang yang berperan aktif dalam pembangunan di desa Tanjung Ilir yaitu Bendahara dan salah seorang anggota TPK. Anggota TPK itu disebut Alex adalah kakak tertua dari Kades Tanjung Ilir.
‘’Mereka lah yang mengerjakan, yang mengelola, belanja, cari tukang. Jadi saya heran kenapa saya dan sejumlah rekan TPK yang lain tidak diajak. Dan lagi tukang direkrut dari luar desa sementara di desa Tanjung Ilir ini tidak sedikit tukang yang mau mengerjakannya,” ungkap Alek.
‘’Padahal saat ada kunjungan dari pendamping desa dan pihak kecamatan yang dipanggil itu saya sebagai Ketua TPK,” tambahnya.
Anggota TPK lainnya, Kastolani juga mengaku tidak dilibatkan. Menurut Kastolani seluruh pekerjaan dilakukan oleh bendahara dan seorang anggota TPK lainnya.
‘’Jadi sepertinya pekerjaan yang seharusnya kami lakukan, telah diambil alih oleh dua orang itu,” singkatnya. (*)
Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian
Home »
SELAYANG PANDANG
» Merasa Eksistensi Jabatan Tak Dianggap, Ketua TPK Desa Tanjung Ilir Mengeluh.