Merangin
| Fokusinfo.com : Mencari keadilan, mungkin itulah kalimat yang tepat ditujukan
kepada seorang warga Desa Rasau kecamatan Renah Pamenang. Marhanis adalah
seorang ayah yang merasa tidak senang ketika darah dagingnya (putranya)
mengalami tindakan kekerasan oleh orang lain (persekusi) atas suatu hal yang
bukan dilakukannya.
Baca
Juga : Keluhkan Kinerja Polsek Pemenang, Marhanis Mengadu Ke Polres Merangin Klik disini
Kepada
media ini, sejumlah saksi peristiwa dugaan persekusi yang terjadi di balai desa
Rasau pada 17 September 2015 itu, mulai buka suara. Diantaranya Ngatno dan
Suyatman yang merupakan petugas keamanan Desa Rasau Kecamatan Renah Pamenang.
Ngatno
menjabat sebagai Hansip di desa itu mengakui dirinya ikut menciduk Wawan (anak
Marhanis) atas perintah Danton (Komandan Pleton Hansip, red) bernama Suyatman di
rumah rekan Wawan bernama Rian. Setelah didapat Wawan langsung dibawa ke balai
desa.
‘’Saya
ini kan bawahan, saya bergerak atas perintah komandan saya Pak Suyatman. Awalnya
kami mencari dimana keberadaan Wawan akhirnya kami menemukannya di rumah
temannya, langsung kami bawa ke Balai Desa,” kata Ngatno.
Sementara
itu Suyatman yang menjabat sebagai komandan Hansip menjelaskan sebelum
berangkat mencari Wawan, malam itu, Sutimin (Ketua BPD Desa Rasau) mendatangi
rumahnya dengan tujuan melaporkan bahwa ada kejadian pencurian sekaligus
memerintahkan dirinya untuk mencari Wawan dan membawanya ke balai desa. Atas dasar
informasi dari Sutimin lah dirinya bersama Ngatno mencari Wawan.
‘’Kami
mencari Wawan di seputaran desa dan mendapatkan informasi keberadaannya di
rumah Rian. Kami kesana dan benar Wawan ada disana. Lalu kami membawanya ke
Balai Desa,” tuturnya
Masih
diceritakan Suyatman, setiba di balai desa dirinya bersama Ngatno meninggalkan
Wawan bersama Sutimin dan Eko (anak pemilik bengkel yang dicuri) yang telah
menunggu kedatangan mereka.
‘’Saya
dan Ngatno pergi lagi mencari dua orang yang diduga melakukan pencurian. Namun
hasilnya nihil. Kami kembali ke Balai Desa disana sudah banyak warga yang
berkerumun melihat,” tuturnya
Terkait
soal pemukulan Wawan yang dilakukan oleh oknum warga, Suyatman mengaku tidak
tahu. ‘’Saya tidak tahu ada pemukulan. Karena kami kembali ke balai desa, warga
sudah banyak. Perkara terjadi sebelum kami tiba disana, itu diluar pengetahuan
kami,” katanya.(*)
Reporter :
GondoIrawan
Redaktur :
TopanBohemian