Seorang sumber kepada media ini membeberkan modus yang dilakukan FP-TabSel adalah mengajak kerjasama caleg tertentu yang ingin meraup suara masyarakat di wilayah mereka dengan imbalan uang yang nominalnya beragam. Sementara mesin penggerak pencapaian tujuan memanfaatkan unsur dasar perangkat desa seperti Kadus, ketua RW, Ketua RT.
‘’Bukan saja Caleg dari Merangin. Dari kabupaten lain juga ada yang diajak kerjasama oleh forum. Data yang saya tahu jumlah uangnya beragam tergantung mereka itu caleg DPRD Merangin, DPRD Provinsi ataupun DPR RI,” kata sumber media yang mengaku siap mengumbar data bila persoalan ini berlanjut ke penegak hukum.
Sumber informasi juga menyebut caleg yang diajak kerjasama bukan hanya dari satu partai. ‘’Bukan satu partai saja. Mereka mengajak caleg dari partai-partai berbeda. Mungkin nanti kuota masyarakat akan dibagi-bagi tergantung permintaan dan kesepakatan. Hebatkan kerjaan begitu,” tuturnya.
‘’Bahkan ada seorang caleg DPR RI yang telah menyetor Rp.20juta dari Rp.40juta yang disepakati. Ah.. pokoknya beragam lah jumlah uangnya tergantung posisi caleg tersebut,” tambahnya.
Sementara itu seorang caleg dari wilayah Tabir, dikonfirmasi mengaku juga mendapatkan tawaran dari FP-TabSel tersebut dengan perjanjian kerjasama mengarahkan masyarakat memilih dirinya pada pemilihan serentak kelak.
‘’Ya saya pernah dihubungi mereka. Katanya nanti akan dibantu. Tapi bila tidak mau bekerjasama dengan mereka maka suara yang saya dapatkan kelak diancam akan diboikot,” Kata caleg tersebut.
Naga, yang disebut sebagai sekretaris FP-TabSel dikonfirmasi menjelaskan FP-TabSel dibentuk lebih kurang dua tahun yang lalu dengan legalitas dari kecamatan. Pendirian forum tidak lah bertujuan untuk politik, namun tetap ada pendidikan politik kepada masyarakat.
‘’Forum ini bukan untuk politik mengarahkan masyarakat memilih siapa. Tapi memang kami sesekali memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Sebenarnya forum juga menjadi jembatan penyampaian informasi kepada masyarakat dalam bidang pertanian, ekonomi dan lainnya,” terang Naga.
Naga membantah adanya gerakan dari FP-TabSel kepada masyarakat untuk memilih caleg tertentu. ‘’Itu tidak benar, kami bebaskan masyarakat memilih siapa pilihannya. Yang jelas tujuannya kan untuk pembangunan Tabir Selatan ini juga,” tuturnya.
Sementara ketua FP-TabSel, Siswanto juga mengungkapkan hal senada. Dia membantah adanya isu yang menyebut FP-TabSel yang dipimpinnya itu bermanuver memenangkan caleg tertentu.
‘”Itu tidak benar lah. Kami ini netral sifatnya dalam forum. Soal pilihan itu kembali kepada masyarakat,” jawab Siswanto.(*)
Reporter | Redaktur : TopanBohemian