Jamaluddin |
Khusus
dikalangan Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin, siapa yang tidak kenal dengan
pria yang satu ini. Jamaluddin, ya...
saat ini Pak Jamal (panggilan akrabnya,red) menjabat sebagai Kepala Bidang
Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Disdik Merangin.
Pria
kelahiran Desa Rantau Kemas Kecamatan Jangkat, 51 tahun lalu ini ternyata
menyimpan banyak pengalaman seperti pengabdian pendidikan, birokrasi
pemerintahan, kepemimpinan hingga tidak salah jika dirinya dipercaya Bupati
Merangin mengurusi bidang pendidikan dasar.
Rentetan
pengalaman itu antara lain mengabdi menjadi guru selama 15 tahun, pernah
menjabat sebagai kepala sekolah selama 8 tahun dan juga pernah menjabat sebagai
kepala desa selama 5 tahun. Tidak hanya itu, Jamal juga berperan meningkatkan
perekonomian masyarakat desanya sejak dirinya berwirausaha sebagai toke
kentang.
‘’Saya
merintis usaha itu dari nol, alhamdulillah saat ini sudah lumayan besar lah,” ungkap Jamal, diruang kerjanya.
Kesuksesan
Jamal bukan saja pada jabatan dan usaha yang didirikannya dengan kerja keras.
Keharmonisan rumah tangga menjadi landasan utama Jamal lebih tekun lagi berkarir
sesuai dengan amanah yang dipercayakan kepadanya. Bagi Jamal, disaat keluarga
mendukung maka momentum itu sebagai motivator terbesar dirinya meraih
kesuksesan.
‘’Bagi
saya dukungan keluarga itu harus ada. Alhamdulillah mereka mendukung saya,”
singkat Jamal.
Jamal
menceritakan saat menikah dirinya berusia 20 tahun, sementara jarak usia
istrinya 6 tahun dibawahnya. Meskipun saat itu Jamal bisa dikatakan menikahi
gadis dibawah umur tapi berkat kerja keras, komunikasi lancar, saling
pengertian hingga saat ini keharmonisan keluarga tetap terjaga dengan baik. ‘’Prinsip
saya sederhana, mengalir seperti adanya,” singkat Jamal.
Saat
ini Jamal memiliki satu orang istri bernama Kasmawati. Mereka dikaruniai tiga
orang anak dan empat orang cucu. Dalam mendidik anak, Jamal menerapkan disiplin
dan ekstra ketat. Hasilnya tiga orang anak Jamal dan Kasmawati saat ini sudah
tergolong menjadi orang yang sukses.
‘’Anak
saya pertama saat ini profesinya Dokter, yang kedua guru dan yang ketiga masih honor.
Bagi saya harta yang utama itu adalah ilmu. Ilmu dalam segala hal itulah yang
saya turunkan kepada anak-anak saya,”
katanya.
Jamal
sempat menceritakan kisahnya ketika dirinya berdoa menghadap Baitullah saat
menunaikan ibadah Haji pada tahun 2010 silam. Saat itu yang ada dibenaknya
adalah diberikan kesukesan, kesehatan, keberkahan, keselamatan dunia akhirat
dirinya sekeluarga.
‘’Saat
berdoa di Baitullah, wujud bayang yang terlintas pertama kali adalah kedua
orang tua saya. Lalu istri, anak-anak, Adik-adik saya. Tak sadar airmata saya
berlinang. Saya menyadari banyak dosa yang melekat, saya minta ampun sama
Allah. Intinya saya ingin menjadi manusia yang seutuhnya, lepas dari segala
nafsu duniawi yang menjerumus kepada dosa,” tutur Jamal yang mengaku godaan
terberat dalam hidupnya adalah uang dan wanita.
Tentang
perjalanan hidup, Jamal tidak menyangka bisa duduk menjadi pejabat di
pemerintahan kabupaten Merangin ini. Namun karena jabatan itu adalah amanah
maka selama menjalaninya dengan ikhlas seluruh persoalan dan program kedepannya
bisa terlaksana dengan baik.
‘’Saya
sudah diberi amanah oleh atasan saya. Jadi harus dijaga jangan sampai terjadi
hal-hal yang mengecewakan atasan,” ungkap Jamal yang sempat malu-malu ketika
FIJ menyentil jabatan Sekretaris Dinas Pendidikan. (dede/cepi)