MERANGIN-FIJ
: Kabar tidak sedap ditudingkan kepada Sekda Merangin, Sibawaihi oleh mantan
Kepala UPTD Pasar, Rislan Yono atau yang lebih akrab dipanggil Bang Nono. Kabar
itu cukup mengejutkan, pasalnya Sibawaihi selama ini dimata masyarakat dinilai
orang yang bersih, berwibawa, jauh dari skandal, bahkan perhatian ekstra kepada
bawahannya.
Namun
berdasarkan pengakuan Bang Nono, dirinya merasa telah dibohongi oleh Sibawaihi
saat menjabat sebagai Kepala UPTD Pasar atas proyek pengerjaan jalan setapak di
ruko pasar baru yang dibangun akibat kebakaran pada awal kepemimpinan Bupati
Merangin, Al Haris pada 2013 lalu.
Bang
Nono menceritakan, pada akhir tahun 2014 lalu Sekda Merangin, Sibawaihi
melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Baru mengecek Ruko baru yang
dibangun oleh Pemkab Merangin untuk memfasilitasi warga yang rukonya terbakar.
Disela kegiatan, sejumlah warga meminta agar ada fasilitas jalan menuju ruko tersebut karena menurut mereka
masih enggan menempati ruko karena jalan yang becek.
‘’Waktu
itu Pak Sekda sidak ke pasar, ada para ibu yang merengek kepada beliau untuk dibuatkan jalan agar mereka bisa
berjualan dan para pembeli ada yang menghampiri toko mereka,” ungkap Bang Nono.
Singkat
cerita, dikatakan Bang Nono akhirnya Sibawaihi, meminta agar dirinya (Bang
Nono) mengecor jalan tersebut. Atas arahan secara lisan itu dua hari setelah
sidak Bang Nono langsung mengerjakan dengan dana pribadi. Namun setelah
pekerjaan selesai Bang Nono mengaku bingung harus kemana meminta pengembalian
uang yang telah dihabiskannya itu. Sementara, masih diakui Bang Nono dirinya
harus meminjam kepada kerabat dan toko bangunan demi menyelesaikan instruksi
dari Sibawaihi. Menurut Bang Nono nominal uang yang telah dikeluarkannya
sebesar Rp.20 juta. Bagi Bang Nono uang itu sangat besar terlebih saat ini
kebutuhan hidup tengah sulit.
‘’Itu
dilaksanakan pada November 2014. Setelah proyek selesai saya bingung mau ambil
kemana pengganti uang saya. Sementara upah tukang, dan juga hutang saya ke toko
bangunan harus segera dibayar,” kata Nono sedih.
‘’Saya
mengerjakan proyek itu atas perintah sekda, kalau tidak saya tidak berani.Saya
fikir ketika proyek selesai langsung dibayar, ternyata tidak,” tambahnya.
Bang
Nono juga menyampaikan dirinya telah berupaya meminta solusi kepada sejumlah
pihak diantaranya Nasution yang saat itu sebagai Asisten, Kepala DPPK,
Zulhifni.
‘’Kepada
Nasution sudah saya sampaikan untuk bisa menjembatani saya dengan Sekda namun
tidak tembus,” ungkapnya
‘’Kepada
Zulhifni juga telah saya sampaikan, dikatakan Zulhifni jangan lagi meminta
kepada Sekda, lebih baik dianggarkan pada 2015 ini,” tutur Bang Nono seraya
menirukan pernyataan Zulhifni.
Pernyataan
Zulhifni itu disambut baik oleh Bang Nono. Dirinya juga telah menanyakan kepada
Muzakir dan diakui Muzakir memang telah dianggarkan dengan nominal yang
dilebihkan. Tetapi hingga saat ini proyek itu tidak tahu ujung pangkalnya.
‘’Saya
seperti digantung tanpa pegangan. Jika nanti ketahuan proyek saya itu diambil
orang lain, saya siap ribut,” tegas Bang Nono.
Pengakuan
Bang Nono ini tidak main-main, bahkan ditegaskan pria kekar itu, dirinya siap
dipertemukan dengan Sekda jika ada unsur fitnah atas pernyataannya itu.
Keberaniannya mengungkapkan seluruh persoalan tersebut dikuatkan dengan
sejumlah saksi yakni Dedi Darmantias, Ramli (Mantan Kepala Sat Pol-PP) dan
Jailani serta sejumlah PNS lainnya.
Melalui
media ini Nono mengharapkan ada perhatian dari Sekda Merangin atas persoalan
yang dihadapinya. Mengingat sudah terlalu sering dirinya menghadap Sekda namun
tidak ada perhatian.
Sementara
itu, hasil konfirmasi Sekda Merangin, Sibawaihi atas tudingan yang mengarah
kepadanya itu akan ditulis pada Fokus Info Jambi (FIJ) edisi berikutnya. (tim)