Merangin | fokusinfo.com : Aksi pemblokiran jalan PT. Delonix Lestari Raya (DLR) oleh sejumlah warga pada awal Oktober 2023 lalu rupanya terus berbuntut panjang. Ketidak puasan warga direspon oleh pihak DPRD yang turun langsung ke lokasi.
Beberapa
pengalaman pahit warga mulai diungkapkan terhadap perusahaan yang disebut telah
beraktivitas sejak tahun 2016 itu. Diantaranya tidak ada partisipasi perusahaan
pada kegiatan kemasyarakatan seperti MTQ dan Ulang Tahun Kecamatan Tabir Barat.
‘’Padalah
dulu kami itu bawa proposal untuk kegiatan MTQ ke perusahaan, tidak ada bantuan
sama sekali. Bahkan saya dengar Pak Camat sendiri yang turun tangan ke
perusahaan untuk meminta partisipasi acara ulang tahun kecamatan dan hasilnya
nol,” kata seorang warga.
‘’Kami
tidak ingin pengalaman itu terulang kembali, cukuplah sekian tahun ini mereka
membabat hutan di wilayah kami,” sambung warga itu.
Tokoh
masyarakat Tabir Barat, M Juri secara lantang menghendaki penutupan perusahaan
tersebut. Menurut M Juri dengan ditutupnya perusahaan itu maka tidak akan ada
lagi gejolak di masyarakat.
‘’Tidak
akan ada timbul rasa iri bila perusahaan itu ditutup aktivitasnya. Selama ini
kami menahan sakit hati. Bagaimana tidak, kayu-kayu yang tumbuh di wilayah kami
ini ditebang lalu diangkut menggunakan kendaraan mereka dan lewat tepat di
hadapan kami. Sementara kami tidak
mendapatkan apa-apa. Jadi mending ditutup saja perusahaan itu,” kata M Juri.
Juri
melanjutkan, selama beroperasi diketahui tidak ada penanaman pengganti yang
dilakukan pihak perusahaan. Karena kelalaian itu tidak menutup kemungkinan
bencana akan menerpa desa-desa yang berada di sekitar wilayah itu.
‘’Setahu
kami begitu ada penumbangan maka ada penanaman. Sejauh ini tidak ada
keseimbangan itu, yang ada hanya penumbangan demi penumbangan. Memang mereka
bilang akan ada pembibitan, ya tapi kalimat itu baru-baru ini saja diungkapkan,
setelah ada aksi protes dari masyarakat. Jadi sudah terlambat lah bahasa akan
ada pembibitan itu,” tuturnya.
Baca
juga : Dinilai Tak Berkontribusi Ke Masyarakat, Aktivitas PT DLR diStop Warga
M Juri juga menyentil peristiwa ketika rombongan DPRD Merangin yang datang ke lokasi tapi pihak dari perusahaan tidak berada di tempat.
‘’Etikanya
mana itu, Bapak-bapak dari DPRD ingin menengahi persoalan tapi pihak
perusahaannya tidak berada ditempat. Kesigapan mereka terkait penyelesaian
masalah kami anggap masih minim. Tapi kesigapan mereka menebang pohon kami
acungkan jempol,” sindir M Juri.
Terakhir
M Juri berpesan kepada Pj Bupati Merangin agar segera turut serta menyelesaikan
persoalan ini. ‘’Kepada Bapak Pj Bupati, rata-rata desa di wilayah Tabir Barat
berada di sekitar sungai, di kaki bukit. Yakinlah begitu ada bencana yang kena
dampaknya adalah warga Tabir Barat, yang repot memberikan bantuan ini itu
adalah Pemkab. Contoh-contoh banjir bandang sudah banyak dan pada umumnya
karena penebangan kayu,” tutup M Juri.
Sementara
itu seorang yang diklaim sebagai Direktur PT DLR, Heri mengatakan siap
berdiskusi agar persoalan ini dapat ditemukan solusi terbaik untuk semua pihak.
‘’Ya
kami siap berdiskusi dengan pihak terkait agar persoalan ini ditemukan
solusinya,” kata Hari.(redaksi)
Redaktur : TopanBohemian