Dikonfirmasi Amri mengakui dirinyalah yang mengelola bersama dua orang rekannya berdasarkan penunjukan masyarakat hasil musyawarah desa.
Baca Juga : Aktivitas Galian C Bikin Jalan Rusak, Puluhan Warga Datangi Kantor Desa Tambang Besi
‘’Yang menjadi acuannya adalah sesuai hasil musyawarah desa. Kami bertiga yang mengelola galian C itu. 2 orang dari BPD yaitu saya dan Mustapa dan satu orang lagi dari masyarakat, saya lupa namanya tapi dia itu putri dari seorang warga bernama Sarnubi. Kebetulan anak itu tidak lagi kerja dengan alasan tidak sanggup. Jadi sekarang ini saya dan Mustapa yang mengelola,” kata Amri.
Amri klaim dirinya memiliki integritas yang mumpuni. Selain itu posisi rumah kediamannya berada di simpang gapura desa sehingga mudah menghitung jumlah truk yang keluar masuk membawa material. Menurutnya wajar bila dirinya lah yang ditunjuk masyarakat untuk mengelola galian c itu.
‘’Saya ini termasuk orang yang dituakan dan juga orang yang jujur. Saya pernah menjabat RT, ketua Lembaga Adat Desa Tambang Besi, dan lagi rumah saya pas di simpang gapura sehingga mudahlah saya melaksanakan tugas sebagai pengelola galian c itu,” terang Amri.
Dijelaskannya, satu trip truk dipungut biaya Rp.50.000. Dari nominal itu dipotong Rp.4000 untuk honor pengelola. Jadi yang disetor ke bendahara desa sebesar Rp.46.000 / trip truk.
Masih diterangkan Amri, selama ini tercatat 2154 trip angkutan galian c. Dari jumlah itu sebanyak 1954 trip telah disetorkannya ke bendahara desa sementara 200 trip belum disetor karena uangnya baru diantar oleh pihak kontraktor.
‘’1954 trip uangnya sudah saya setor ke bendahara desa. Yang 200 trip belum karena uangnya baru diserahkan kontraktor kepada saya,” tuturnya.
Zakir, kaur keuangan Pemdes Tambang Besi saat di jumpai di rumahnya membenarkan uang setoran galian c telah diserahkan kepada dirinya. ‘’Ya uang galian c telah saya terima dari pengelola sebelum lebaran,” kata Zakir tanpa mau membeberkan nominal yang diterimanya.
Diungkapkan Zakir, penyetoran uang bertahap hingga empat kali di tempat yang berbeda-beda. ‘’Sekitar 4 kali lah yang disetor kepada saya. Lokasi penyetorannya berbeda-beda, ada di kantor, ada di rumah. Dan sebenarnya setoran yang terakhir itu saya tidak sempat bertanya berapa total semuanya. Pak ketua BPD juga tidak ngomong apa-apa. Maksud saya apakah hanya sebatas itu atau masih ada yang lainnya,” terang Zakir.
‘’Begitu dikasih ya saya ambil. Saya langsung pergi karena ada pekerjaan lain,” tambahnya.
Sementara itu terkait klaim ketua BPD yang menyatakan dirinya ditunjuk oleh masyarakat sebagai pengelola galian C karena kepribadiannya yang elok, ditanggapi dingin oleh seorang Kaur desa Tambang Besi.
Kaur yang meminta namanya tidak ditulis itu berupaya menahan tawa ketika media ini mengorek kesaksiannya ketika mengikuti musyawarah desa.
‘’Dia sendiri yang meminta supaya dia yang mengurus galian c itu. Bukannya murni ditunjuk oleh masyarakat,” kata Kaur itu sambil senyum-senyum. (*)
Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian