Merangin | fokusinfo.com : Sempat didemo oleh ratusan warganya pada Rabu 27 Mei 2020 atas tudingan penyaluran BLT tidak transparan, Priyanto Kepala Desa Sumber Agung Kecamatan Margo Tabir melalui media ini mengklarifikasi hal tersebut.
Priyanto klaim apa yang dituduhkan peserta demo terkait ketidaktransparan penyaluran penerima BLT tidaklah benar. Dikatakannya proses pendataan penerima BLT diawali dari tingkat RT (Rukun Tetangga) yang dilanjutkan ke tingkat dusun hingga ke tingkat desa melalui musyawarah.
‘’RT termasuk bagian relawan covid-19. Data yang masuk di RT dibawa berjenjang hingga ke tingkat Desa guna di verifikasi. Prosesnya terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi,” kata Priyanto.
Diterangkannya, nama-nama calon penerima BLT dalam Musdes (Musyawarah Desa) berjumlah 149 orang yang diusulkan sementara yang disetujui berjumlah 129 orang sehingga otomatis terjadi pengurangan calon penerima BLT sebanyak 20 orang.
Saat proses musdes tidak hanya diikuti oleh perangkat desa Sumber Agung saja namun juga mengajak dan melibatkan relawan covid-19, RT, Kadus, BPD untuk mendapatkan hasil mufakat melalui berbagai pertimbangan.
‘’Bahkan kami telah menempelkan pengumuman penerima BLT di kantor desa dan saat itu masyarakat telah banyak yang membacanya. Dari rangkaian proses itu saya rasa tidak ada yang terlewatkan. Sesuai prosedur dan kategori penerima.” ungkapnya.
Priyanto mengaku kaget, demo yang setahunya adalah demo menuntut transparansi BLT justru menjurus ke tindakan verbal menyerang dirinya agar mundur dari jabatan Kades.
‘’Saat demo saya sudah berupaya menjelaskan kepada warga namun tidak digubris. Bila memang tujuan utamanya adalah soal BLT, mari dengar penjelasan saya. Tapi malah peserta demo itu menuntut saya mundur dari jabatan. Setiap saya akan bicara selalu dipotong, mereka berkehendak saya mundur. Jadi percuma saya menjelaskan karena kemungkinan besar misi mereka ingin saya mundur sementara kasus BLT dijadikan sebagai sarana pencapaian misi,” terangnya.
Meski demikian, Priyanto tidak ingin prasangka ada pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkannya melalui tangan-tangan lugu warga peserta demo. Sebagai pemimpin di desa itu dirinya tetap menyayangi dan menghormati seluruh warganya yang berjumlah hingga 3000an jiwa itu. Walaupun, dikatakan Priyanto dalam kerumunan warga peserta demo terlihat juga para penerima BLT.
‘’Mungkin bisa dibilang lucu juga ya. Saya perhatikan para peserta demo itu ada juga yang berstatus penerima BLT. Contoh, Bapaknya penerima BLT, anaknya ikut demo. Bahkan ada juga, dia penerima BLT dia juga ikut demo. Ikut-ikutan atau bagaimana saya tidak tahu. Yang jelas mereka itu semua warga saya. Mereka orang baik-baik. Mereka adalah bagian dari 3000an jiwa warga Desa Sumber Agung ini. Dan intinya kami keluarga besar,” ungkap Kades yang sehari-harinya terkenal bersahaja itu.
Terkait dengan pernyataan Bupati Merangin akan membentuk tim guna mengusut kasus tersebut, Priyanto menyatakan kesiapannya dan akan bersikap persuasif.
Sementara itu, Gusiah istri dari Priyanto menyatakan tetap setia dan tulus memberikan dukungan moril kepada suaminya.
‘’Selagi suami saya masih dijalan yang benar saya akan tetap mendukung. Dan saya yakin setiap langkah yang diambil oleh suami saya sebagai pemimpin di Desa ini merupakan bagian pengabdiannya kepada masyarakat, untuk kemajuan Desa Sumber Agung,” Kata ibu dari dua orang putra itu. (*)
Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian
Home »
NEWS MAKER
» Kades Sumber Agung Klaim Penyaluran BLT Di Desanya Sesuai Prosedur