Fokusinfo.com | Merangin : Saat klarifikasi kepada fokusinfo.com soal dugaan penganiayaan yang berujung pada laporan ke pihak kepolisian, Zulfikar menyayangkan sikap gegabah para keluarga santri.
Yang mana tidak ada pembicaraan secara kekeluargaan tapi langsung melakukan visum dan melaporkan kejadian kepada Polsek Jangkat.
‘’Tidak ada berunding dulu, main lapor saja,” singkat Zulfikar.
Menurut Zulfikar, jika ada perundingan kekeluargaan tentu persoalan tidak sebesar sekarang ini dan solusi bisa ditemukan.
Baca juga : Kasus Dugaan Aniaya Santri : Zulfikar Tuding Oknum Santri Sering Berulah.
Tidak hanya itu, Zulfikar juga meragukan visum yang dilakukan salah seorang santri. Menurut Zulfikar bagian anggota tubuh yang saat itu terkena pukulan adalah bagian kaki namun yang divisum bagian lengan.
‘’Itu kan ada kekeliruan, yang kena pukul bagian kaki dan yang divisum bagian lengan. Tapi tetap yang melakukan pemukulan itu adalah guru pesantren, dengan tujuan memberi pelajaran bagi santri dan peringatan bagi santri yang lain,” kata Zulfikar.(redaksi)