- Akibat Ungkap Nama Pembabat Hutan TNKS di Media.
Fokusinfo.com | Merangin : Perlakuan tidak menyenangkan diterima oleh salah seorang anggota LSM Sapurata. Peristiwa itu diduga karena LSM Sapurata mengungkapkan nama tiga orang diduga perambah hutan TNKS melalui Media Online.
Anggota LSM Sapurata yang tidak ingin namanya dituliskan itu mengatakan sejak terbitnya berita hasil investigasi LSM Sapurata dan mengungkap tiga nama diduga pelaku perambah hutan Jangkat, dirinya kerap ditelpon oleh orang tidak dikenal dengan nada ancaman.
‘’Saya sering ditelpon orang tidak dikenal. Mengancam saya. Tapi tidak saya gubris, saya anggap itu angin lalu saja dan bagi saya itu konsekwensi profesi saya ini,” kata pria perawakan sedang itu.
Baca juga : 'SapuRata' Ungkap Nama Oknum Pembabat Hutan
Namun ketika orang yang menelpon itu dikenalnya, sejak itulah keresahan menghinggapi. Pasalnya oknum tersebut masih memiliki hubungan kekerabatan.
‘’Yang terakhir telpon saya itu masih ada hubungan keluarga, sejak itulah saya mulai merasa terancam, soalnya saya kenal dengan orangnya,” tutur anggota LSM tersebut.
Menurut anggota Sapurata, orang yang menelponnya itu bukanlah bagian dari tiga orang nama yang diungkapkan Sapurata ke Media. ‘’Bukan orang yang kami ungkapkan ke media, ini orang lain lagi,” singkatnya.
Dalam percakapan tersebut, anggota LSM itu mengatakan orang yang menelpon mengatakan siap berhadapan dengan hukum, bahkan orang tersebut menganggap remeh wartawan serta LSM.
‘’Wartawan dan LSM tu kasih duit Rp.50 sampai Rp.100 ribu be selesailah. Polisi tu kasih lebih dikit selesai jugo,” kata Anggota Sapurata menirukan perkataan orang yang mengintimidasinya.
Ketika ditanyakan kenapa tidak melaporkan ke pihak berwajib, anggota LSM tersebut mengatakan belum memiliki bukti kuat. ‘’Kebetulan saya tidak rekam apa yang orang itu katakan kepada saya. Jadi belum saya laporkan kejadian ini ke pihak berwajib,” terangnya.
Sementara itu ketua LSM Sapurata Provinsi Jambi, Mirza mengatakan pihaknya akan memperhatikan persoalan ini dengan serius karena menyangkut nama organisasi dan perlindungan Anggota.
‘’Kita tunggu dua tiga hari ini, jika masih ada telpon gelap ke anggota akan segera dilaporkan ke pihak berwajib,” kata Mirza.
Diberitakan sebelumnya, LSM Sapurata mengungkapkan tiga nama diduga pelaku perambahan hutan TNKS di Jangkat atas hasil investigasi yang dilakukan mereka. (redaksi)