Fokusinfo.com | Merangin : Sebagai pimpinan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ishlah Pauh, Zulfikar harus menjaga nama baik pesantren. Apalagi santri yang menimba ilmu di Ponpes itu cukup banyak. Hal itu diungkapkan Zulfikar ketika klarifikasi persoalan yang menimpa Ponpes Al Ishlah kepada fokusinfo.com, Senin 23 Januari 2017.
‘’Ada dua ratus lebih santri yang menimba ilmu di Pesantren itu, jadi saya harus tegas jangan sampai persoalan beberapa orang santri membuahkan persoalan lagi bagi santri yang lain,” ungkap Zulfikar.
Terkait lima orang santri yang diduga
dianiaya oleh pihak Pesantren, Zulfikar mengakui memang telah terjadi namun tidak separah yang diberitakan selama ini.
Baca juga : Kasus Dugaan Aniaya Santri : Zulfikar Paparkan Kronologis
Masih dikatakan Zulfikar, kejadian tersebut tentu memiliki sebab yang mana para santri telah diperingatkan berkali kali agar tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam. Namun ketika peristiwa itu terjadi ditemukan secarik pesan yang diduga kuat telah direncanakan para santri dan santriwati tersebut sehingga membuat emosi salah seorang guru meledak.
‘’Bunyi pesan itu, nanti kalau kami datang tolong lampu dimatikan,” Kata Zulfikar.
‘’Itukan namanya sudah direncanakan, jadi wajar saja salah seorang guru saya emosi dan melakukan pemukulan. Tapi masih sebatas wajar, tidak ada sampai hidung mengeluarkan darah. Itu fitnah,” tutup Zulfikar.(redaksi)