Merangin | fokusinfo.com : Nyali para pekerja pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) bolehlah dikatakan luar biasa tinggi. Demi menafkahi keluarga mereka berani menempuh segala resiko. Salah satu contoh keberanian pelaku PETI adalah terjadinya dugaan pengrusakan jalan setapak di desa Muara Jernih dan Desa Pulau Terbakar.
Baca Juga : Aksi Heroik Pekerja PETI, Bagak Rusak Jalan Umum Demi Nafkahi Keluarga
Khusus menyorot Desa Muara Jernih, ‘usut punya usut’ rupanya para pelaku PETI berani melakukan tindakan itu lantaran merasa telah ‘dibekingi’. Tidak tanggung-tanggung, pihak yang disebut adalah perangkat desa itu sendiri.
Humaini, seorang pelaku PETI di Desa Muara Jernih dikonfirmasi mulanya membantah bila jalan setapak di desa itu rusak oleh aktivitasnya. Namun ketika didesak dengan sejumlah bukti akhirya Humaini mengaku ada sebagian jalan desa yang terusak oleh aktivitas tambang mereka.
Meski demikian, Humaini membeberkan apa yang dilakukannya telah diketahui oleh perangkat desa setempat. Bahkan Humaini menyatakan ada surat perjanjian antara pihaknya dan pihak desa. Dia juga menyebut bukan hanya dirinya yang menguasai alat berat di wilayah itu, tapi ada sejumlah pelaku PETI yang lain juga beraktivitas menambang di wilayah tersebut.
‘’Ya saya yang melakukan pertambangan di wilayah itu. Sebenarnya bukan saya saja tapi juga ada alatnya Kandar, alat Kasbul, alat Yan dan lainnya,” kata Humaini via telpon.
‘’Sebenarnya sudah saya kondisikan dengan perangkat Desa melalui surat perjanjian bermaterai 10 ribu yang mana bila ada jalan rusak maka akan saya perbaiki. Semua perangkat desa sudah saya hubungi termasuk BPD dan Kades. Surat perjanjian itu saat ini dipegang oleh Pak Hasbi ketua BPD, beliau juga tandatangan dan menurut Pak Hasbi, Pak Kades juga tanda tangan surat itu,” beber Humaini. (*)
Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian