Merangin | fokusinfo.com : Diduga minim pengawasan, sejumlah sekolah penerima bantuan rehab bangunan mendapat perlakuan pengerjaan yang tidak lazim oleh para tukang. Atau mungkin saja ada kesengajaan yang diarahkan oleh oknum kontraktor yang bertujuan pemangkasan pengeluaran dana.
Terpantau oleh media ini sejumlah teknis pengerjaan yang tidak lazim dilakukan oleh para tukang. Salah satunya adalah teknis pemasangan lantai keramik diatas keramik. Yang mana lantai keramik lama tidak melalui proses pemecahan melainkan langsung saja di tempeli adukan semen untuk menempel keramik yang baru.
‘’Pada umumnya tidak boleh memasang keramik diatas keramik tanpa memecahkan keramik sebelumnya. Kekuatan cengkraman semen pada permukaan keramik tidak akan optimal dan resiko terlepas akan rentan terjadi, apalagi lantai akan digunakan oleh masyarakat umum (siswa.red) yang mobilitasnya cukup tinggi,” Kata seorang konsultan konstruksi berdomisili di Merangin saat media ini meminta tanggapannya.
‘’Biasanya hal itu terjadi karena minimnya pengawasan sehingga secara tidak langsung membuka peluang oknum tukang nakal menyelesaikan pekerjaannya asal cepat, dengan mengabaikan kualitas bangunan. Atau bisa juga ada arahan dari oknum kontraktor nakal yang tentu saja bertujuan menekan biaya pengeluaran sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar,” tambah konsultan itu.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Merangin, Nasution hingga berita ini dipublikasikan belum dapat dikonfirmasi.(TimInvestigasi)
Redaktur : TopanBohemian