Informasi yang media ini peroleh para siswa mengaku terlambat sampai di sekolah. Namun hal itu bukanlah disengaja lantaran jarak antara rumah ke sekolah relatif jauh ditambah kondisi jalan yang tidak mulus.
‘’Kami akui memang sampai sekolahnya terlambat kira-kira 10 menit. Begitu tiba di gerbang ternyata Pak Kepala Sekolah dan beberapa orang guru udah berdiri dan langsung mengusir kami, disuruh pulang,” kata seorang siswa.
‘’Yang diusir itu kami yang cowok ini saja. Tapi yang cewek walaupun sama sama terlambat malah diperbolehkan masuk sekolah,” protesnya.
‘’Sebenarnya kami siap kok di hukum, tapi ya jangan pula disuruh pulang yang artinya kami akan ketinggalan mata pelajaran,” tambahnya.
Sikap tegas dan disiplin pihak sekolah tersebut diduga berkaitan dengan tekat mereka hendak mengangkat SMKN 10 menjadi SMK Pusat Keunggulan, namun rupanya diduga belum mempertimbangkan kemampuan sejumlah siswa.
Baca juga : Azhari Tekat Angkat SMKN 10 Jadi SMK Pusat Keunggulan
Hingga berita ini dipublikasikan media ini masih dan sedang berupaya mengkonfirmasi pihak sekolah. Media ini akan menyediakan ruang hak jawab maupun hak koreksi kepada pihak pihak yang berkaitan dengan persoalan ini. (*)
Reporter | Redaktur : TopanBohemian