Merangin
| fokusinfo.com : Isu beredar musibah yang menimpa rombongan Kapolda Jambi di
Desa Tamiai Kerinci berimbas pada rencana Forum Masyarakat Simpang Limbur
Bersatu (FMSB) untuk melaksanakan aksi demo pada senin 20 Februari 2023 ke
Kantor Bupati Merangin. Aksi yang mulanya akan menurunkan lebih kurang 100
orang itu didasari penilaian mereka terhadap kinerja Kepala Pusksesmas (Kapus)
Simpang Limbur, Fifi Maisari SKM yang dianggap tidak profesional.
Ahmad
D, ketua FMSB sekaligus koordinator aksi mengklaim telah mengirimkan surat
pemberitahuan ke Polres Merangin, namun karena fokus Polres lebih ke peristiwa
kecelakaan yang dialami rombongan Kapolda maka mereka memangkas jumlah warga
yang hadir dan merubah aksi demo menjadi penyampaian aspirasi atau hearing
bersama Bupati Merangin.
‘’Kita
sudah siapkan warga yang mau ikut demo. Tapi atas pertimbangan di lokasi nanti
minim penjagaan dari aparat makanya kami sampaikan saja aspirasi ke Bupati
Merangin, Alhamdulillah beliau menerima kedatangan kami,” kata Ahmad D.
Dalam
penyampaian aspirasi di depan Bupati beserta sejumlah Kepala Dinas, FMSB menuangkan
sejumlah point penting yang menjadi dasar mereka ingin agar Kapus segera
diberhentikan. Mereka menilai Fifi Maisari SKM tidak layak dan tidak pantas
menjadi kapus. Sejumlah point itu adalah
Kapus
sering masuk jam 09.00 WIB dan pulang pukul 11.00 WIB. Bersikap arogan sombong
angkuh kepada Tokoh Masyarakat Desa Simpang Limbur dan Desa Limbur serta membuat kegaduhan.
‘’Dia
juga tidak bersikap arif dan bijaksana dalam menyelesaikan persoalan internal
pegawai puskesmas yang menyebabkan pelayanan kepada masyarakat tidak maksimal,”
kata Ahmad D.
Catatan
lain yang menjadi dasar oleh FMSB adalah Mobil ambulance dibawa kapus ke rumah
digunakan untuk kepentingan pribadi yang
seharusnya kendaraan itu semestinya standby di Puskesmas.
Dana
kapitasi BPJS selama 6 bulan tahun 2022 tidak diberikan kepada pegawai
pusksesmas yang menjadi hak pegawai puskesmas. ‘’Ini ada indikasi korupsi nya,
mohon inspektorat lakukan pemeriksaan,” tegas Ahmad D
Tidak
hanya itu, Ahmad D juga menceritakan pada malam tahun baru 2023 terjadi kecelakaan
lalu lintas di Desa Simpang Limbur. Kala itu korban dibawa ke puskesmas untuk
mendapatkan pertolongan namun tragisnya di UGD tidak ada petugas.
‘’Karena
ruang UGD kosong, korban tidak mendapatkan pertolongan sehingga meninggal dunia.
Ini suatu peristiwa yang sangat melukai, bukan saja keluarga korban tapi kami
semua merasakannya,” ungkap Ahmad D di depan Bupati
Mendengar
itu, Bupati Merangin H Mashuri merespon positif. Dia mengatakan kinerja Kapus
Simpang Limbur telah dipantau sejak awal penempatan. Atas dasar pengaduan oleh
perwakilan desa Simpang Limbur maka Mashuri telah memerintahkan inspektorat
untuk turun langsung melakukan investigasi ke lapangan.
‘’Nanti
kita tunggu laporan dari hasil investigasi inspektorat. Apabila yang
ditudingkan itu benar maka tidak menunggu lama yang bersangkutan akan kita
tarik,” kata Mashuri.
Plt
Inspektorat Merangin, Sayuti dikonfirmasi klaim siap mengemban tugas yang
diperintahkan. Dia akan menurunkan tiga orang petugas untuk turun langsung ke
lapangan.
‘’Iya
kami akan turunkan tiga orang petugas turun ke lapangan. Kami akan usahakan
seoptimal mungkin mendapatkan hasilnya bila yang kami perlukan ada di tempat
maka laporan hasil investigasi bisa lekas terlaksana,” kata Sayuti.
Sementara
itu salah seorang peserta aksi, Muspi mengatakan apabila tuntutan mereka tidak
diindahkan oleh Pemkab maka tidak menutup kemungkinan gelombang massa yang
lebih besar akan menduduki kantor Bupati Merangin.
‘’Apabila
tidak ada responnya maka kami akan turun lagi dengan jumlah massa yang lebih
besar,” pungkas Muspi. (*)
Reporter
| Redaktur : TopanBohemian