Merangin | fokusinfo.com : Kepala Puskesmas Simpang Limbur, Fifi Maisari SKM merasa ada pola terstruktur dan masif oleh pihak tertentu yang menjadikan Forum Masyarakat Simpang Limbur Bersatu (FMSB) sebagai alat untuk memberhentikan dirinya dari jabatan Kapus. Hal itu diungkapkan Fifi di Puskesmas Simpang Limbur pasca aksi FMSB di kantor Bupati Merangin, Senin 20 Februari 2023.
Baca juga : Nilai Kinerja Kapus Tidak Optimal, FMSB Sampaikan Aspirasi Pemberhentian Ke Bupati Merangin
Di depan sejumlah awak media, Fifi mengklarifikasi tudingan FMSB satu persatu. Soal UGD kosong sewaktu malam tahun baru, Fifi klaim telah memberikan sanksi para petugas dan dirolling.
‘’Soal UGD itu kan ada penanggung jawabnya, ada kepala ruangan, mereka telah ada sif sif an piket. Apa saya pula yang harus stanby 24 jam di UGD dan apa harus tiap pergantian sif saya WA mereka, kan tidak mungkin begitu ya. Mereka kan sudah punya tanggung jawab masing masing. Nah terkait peristiwa kala itu, pada pagi nya saya sudah dudukkan mereka, disanksi dua minggu kemudian saya rolling, saya ganti pegawai pegawai yang bermasalah itu,” terang Fifi.
Soal tudingan dirinya menggunakan mobil ambulans, Fifi menjawab di puskesmas tersebut ada dua unit kendaraan yang sebenarnya satu unit digunakan untuk ambulan, stanby di puskesmas 24 jam dan satu lagi difungksikan sebagai puskesmas keliling (Pusling). Fifi mengakui kendaraan yang digunakan untuk puskesmas keliling itulah yang dipakainya untuk operasional sebagai seorang kepala puskesmas. Fifi juga membeberkan kendaraan tersebut juga digunakan oleh kepala puskesmas sebelum dirinya menjabat di Puskesmas itu.
‘’Saya tanya ke para pegawai Puskesmas, mobil Pusling siapa yang pakai. Dijawab Pak Kapus yang bernama Jaswardi menggunakan mobil itu selama lebih dari 2 tahun. Lalu saya sampaikan ke para pegawai apa boleh saya memakai mobil itu, mereka lalu menjawab tidak apa apa. Nah akhirnya saya pakailah mobil itu dengan wajar dan perawatan optimal. Dan disaat mobil itu saya bawa ke puskesmas, para pegawai bebas memakainya untuk turun ke lokasi,” kata Fifi
‘’Soal dana kapitasi, itu bukan keputusan saya. Karena yang rapat adalah para pegawai puskesmas ini. Mereka yang rapat, mengambil keputusan uang itu dikumpulkan untuk kebutuhan puskesmas dalam peningkatan pelayanan dan akreditasi. Dan saya walaupun sebagai Kapus, karena ada kesepakatan itu saya ikuti. Saya serahkan uang saya,” ungkap Fifi terkait tudingan indikasi korupsi dana kapitasi yang termasuk dalam point aspirasi FMSB.
Sementara soal penilaian dirinya yang disebut arogan dan sombong, Fifi mengatakan selama ini tidak pernah berinteraksi dengan FMSB sehingga penilaian tersebut tidak berdasar.
‘’Apa pernah mereka berkomunikasi dengan saya. Sesekali main lah ke puskesmas ini. Kita jalin komunikasi dan silaturahmi untuk saling mengenal. Jangan hanya mendengar dari orang lain,” tutup Fifi.
Dalam perbincangan itu Fifi sempat mengungkapkan perasaan adanya upaya menzolimi dirinya. Menurut Fifi dari 84 orang pegawai di puskesmas itu hanya ada 4 orang yang tidak suka kepada dirinya, dan dia memahaminya. (*)
Reporter | Redaktur : TopanBohemian