Namun ternyata masih ada persoalan dibalik pelaksanaan proyek tersebut yaitu upah tukang yang mengerjakan proyek belum sepenuhnya dibayar oleh pelaksana proyek dalam hal ini Gapoktan Sumber Rezeki yang diketuai oleh Mukhtarudin yang juga menjabat sebagai ketua BPD Desa Pelangki.
Kepada media ini, Kasim salah seorang tukang mengklaim ada kekurangan bayar upah tukang sebesar Rp.6juta. Sementara dirinya mendapatkan informasi bahwa pencairan dana dari Dinas Pertanian kepada Gapoktan telah lunas semuanya.
‘’Kami pernah tanya kepada pimpinan proyek. Kami malah kena marah. Bagi beliau mungkin uang sebesar itu tidak berarti tapi bagi kami para tukang uang sebesar itu sangat berguna bagi kebutuhan keluarga,” kata Kasim
Kasim menjelaskan, setahu dia alasan tidak dibayar penuh upah tukang karena pimpinan proyek menganggap pekerjaan belum selesai. Ironisnya pimpinan proyek tidak bisa menunjukkan bagian mana yang dimaksud belum selesai.
‘’Katanya pekerjaan kami belum selesai. Kami bingung juga yang mana yang belum selesai. Sementara proyek tersebut telah diperiksa oleh dinas dan tidak ada persoalan. Ini juga telah tahun 2019 sementara proyek itu tahun 2018. Bila ada persoalan tentu akan ada temuan. Bahkan telah pula cair dananya,” terang Kasim
‘’Ini ada apa sebenarnya. Kami hanya memperjuangkan hak kami kok kena marah pula. Sebenarnya kami malu masalah ini mencuat. Kami sudah tua tua tapi ya karena urusan perut dengan terpaksa kami bongkar,” tambah Kasim.
Sementara itu ketua Gapoktan, Mukhtarudin belum berhasil dikonfirmasi terkait keluhan sejumlah tukang tersebut. Dihubungi ke nomor ponselnya 08538290xxxx bernada tidak aktif.(*)
Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian