Di konfirmasi di ruang kerjanya, Abong Fendi panggilan akrab pria bersahaja itu menepis segala dugaan tersebut.
‘’Itu tidak benar. Saya tidak pernah mendapat laporan adanya praktek seperti itu. Pokir itu kan bagian penyerapan aspirasi masyarakat sesuai dapil masing masing anggota dewan. Proyek pokir memang ada tapi eksekusi dikembalikan kepada OPD. Jadi tidak ada itu istilah jual beli proyek pokir di sini,” Kata Abong Fendi yang mengaku aktif mengikuti perkembangan informasi dari media sosial itu.
Baca Juga : Bak Pasar Gelap, Diduga Terjadi Jual Beli Proyek Pokir Di Gedung Parlemen Merangin
Ketua komisi III, Mulyadi yang namanya dituding sebagai aktor jual beli proyek pokir ketika dikonfirmasi memilih tutup mulut.
‘’Terhadap persoalan itu saya no comment,” singkatnya.
Ditempat terpisah, Aktivis Medsos Merangin (AMM) Mujibur klaim kantongi sejumlah nama anggota DPRD Merangin yang telah menjual proyek pokirnya kepada Mulyadi.
‘’Saya tidak mau buru buru ekspos siapa saja nama anggota DPRD Merangin yang telah melakukan proses jual beli proyek pokir. Sekarang saya tengah mengumpulkan data otentik agar lebih kuat saat melaporkan tindakan mereka itu ke BK DPRD Merangin,” tutup Mujibur. (***)
Reporter & Redaktur : TopanBohemian