Fokusinfo.com | Merangin : Perjuangan dua orang siswi SMAN 6 Merangin mengikuti ajang bergengsi FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional) tingkat SMA berasa sia-sia. Setelah mati-matian memenangkan cabang lomba seni tari kreasi di tingkat Kabupaten, saat hendak mewakili Merangin ke tingkat Provinsi Jambi malah tidak ada perhatian dari pihak sekolah.
Salah seorang kerabat siswi yang enggan dituliskan namanya kepada media ini mengatakan, sejak awal latihan tidak ada perhatian khusus dari pihak sekolah.
‘’Saya merasa iba lihat keponakan saya, mereka semangat benar ikut lomba tapi tidak ada dukungan kentara dari sekolah,” ungkapnya
Menurutnya, sejak awal latihan guna persiapan lomba di tingkat kabupaten para siswi mengeluarkan dana sendiri untuk keperluan property panggung, latihan, konsumsi, transportasi hingga kostum tari.
‘’Itu uangnya tidak sedikit loh. Dari pribadi anak-anak, saya tahunya saat ibu mereka mengeluh pengeluaran anaknya banyak untuk keperluan sekolah,” tuturnya.
Dia menjelaskan, sepengetahuannya akan ada penggantian uang yang telah dikeluarkan siswa, namun kenyataannya uang yang diganti tidak penuh. ‘’Angkanya saya lupa, tapi yang diganti tidak penuh,” singkatnya.
Sementara itu, saat para siswa diharuskan mewakili Merangin menuju FLS2N tingkat Provinsi Jambi keadaan semakin rumit. Pihak sekolah dituding tidak peduli sama sekali kepada siswa yang telah berjuang untuk mengharumkan nama sekolah. Bahkan informasi yang media ini dapatkan, dua orang siswa penari disebut-sebut patah semangat untuk mengikuti perlombaan.
‘’Jelang keberangkatan ke Jambi Dua orang teman kami itu tampak lesu,” ujar salah seorang teman akrab siswa penari yang tidak ingin dituliskan namanya.
Menurutnya, sikap patah semangat yang dialami dua orang temannya itu terbentur pada pendanaan yang menipis, sementara untuk bisa tampil maksimal saat perlombaan dibutuhkan sejumlah instrumen dan komponen penunjang penampilan.
‘’Saya sedih lihat dua orang teman saya itu, mereka mau ikut lomba tapi tidak ada uang lagi, dari sekolah tidak ada bantuan padahal mereka itu ikut lomba untuk sekolah. Dan SMAN 6 itu kan sekolah favorit, masa tidak ada apresiasi terhadap prestasi siswanya,” tuturnya.
‘’Dan lagi teman saya itu bukannya anak yang kemaren sore bisa menari, perjalanan teman saya itu bahkan sudah menjajaki hingga ke Nasional. Jadi sedih saya lihat tidak ada perhatian dari sekolah. Ini bagi saya memalukan,” katanya.
Sementara itu Kepala SMAN 6 Merangin, Sugimin belum bisa dihubungi.(*)
Reporter : Topan Bohemian
Home »
NEWS MAKER
,
PENDIDIKAN
,
POLEMIK
,
SENI | BUDAYA
» Diduga SMAN 6 Tak Apresiasi Prestasi Siswa. Memalukan ?