Kerinci | fokusinfo.com : Sikap ‘tebang pilih’ penanganan laporan di Polres Kerinci dirasakan oleh salah satu keluarga berdomisili di Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh, Kerinci. Alasannya adalah laporan salah seorang anggota keluarga mereka inisial MF ke penegak hukum soal penganiayaan belum ada progresnya, sementara laporan pihak lain yang ditujukan ke MF dirasa sangat cepat penanganannya bahkan disebut-sebut dalam waktu dekat akan ada penetapan tersangka.
Narasi itu disampaikan oleh salah seorang warga Tanah
Kampung ke media ini yang tidak ingin namanya ditulis. Penyampaian narasi
berlandaskan alasan kemanusiaan mengingat ibu dari MF belakangan terlihat panik
dan khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Diceritakannya, peristiwa bermula saat MF dan seorang
wanita disebut berstatus kekasihnya berada di salah satu kawasan objek wisata
di Kerinci pada pertengahan Agustus 2022. Terjadi kesalahpahaman hingga MF dan
kekasihnya ditangkap oleh petugas jaga objek wisata lalu digiring ke rumah
ketua RT setempat.
Dalam interogasi oleh pihak RT saat itu, Kekasih MF
sempat menyatakan bahwa MF adalah
suaminya namun kebohongan terbongkar karena mereka tidak bisa menunjukkan
bukti. Akhirnya pihak RT memanggil keluarga dari MF dan Kekasihnya itu.
Begitu tiba di rumah Ketua RT, MO salah seorang keluarga
dari kekasih MF langsung memukuli MF menyebabkan sejumlah lebam di wajah. Pemulukan
berhenti saat sejumlah warga lainnya melerai. Kala itu MF pun berjanji akan
menikahi kekasihnya tersebut. Bahkan menurut MF mereka memang ada telah kesepakatan
untuk melaksanakan pernikahan jauh hari sebelumnya.
‘’Jadi MF dan kekasihnya itu rupanya memang berniat
akan menikah. Kalau tidak salah sudah dua tahun mereka itu pacaran dan itupun
sudah diketahui oleh kedua belah pihak keluarga,” kata sumber informasi.
Suatu malam setelah peristiwa itu, MF beserta
keluarga (ninik mamak) menepati janjinya datang ke kediaman kekasihnya guna melamar
serta membicarakan bagaimana langkah kedepannya. MF memang siap menikah.
Namun di rumah kekasihnya itu ternyata tidak ada
penyambutan layaknya keluarga yang akan menerima kunjungan lamaran. Menunggu lama
akhirnya MF dan keluarganya pulang.
‘’Terus terang kami kecewa malam itu. Besoknya kami
terkejut karena ada laporan terhadap MF atas dugaan tindakan perkosaan. Laporan
itu ternyata berjalan dan telah dilakukan gelar perkara segala. Tapi hasilnya
tidak terbukti,” terangnya.
Masih diceritakan sumber informasi, setelah tidak
terbuktinya laporan pemerkosaan rupanya MF dilaporkan kembali atas dugaan
tindakan penipuan. Hal itulah yang membuat MF dan keluarga besarnya merasa
sangat kecewa.
‘’Rupanya penipuan yang dimaksud adalah kami
dituding menipu mereka dengan melanggar janji akan menikahi. Padalah kami
rombongan sudah datang ke kediaman mereka dan merekalah yang tidak siap. Bahkan
bisa dikatakan tidak ada niat mereka untuk menyambut kedatangan kami kala itu. Padahal
kan tinggal panggil sejumlah tetua adat, agama atau pihak desa, bisa langsung
berunding malam itu,” jelasnya.
‘’Nah, baru-baru ini pihak Polres memanggil kami dan
menyatakan laporan tersebut akan ada penetapan tersangka. Tentu saja kami
panik, apalagi orang tua MF,” sambungnya.
Yang lebih mengecewakan, dikatakan sumber informasi
adalah laporan MF ke pihak kepolisian soal tindakan penganiayaan yang dilakukan
MO terhadap MF telah jauh hari dilaporkan namun belum terlihat tindakan yang
berarti. Sementara pihak kekasih MF, dua kali membuat laporan dan keduanya
langsung ditangani.
‘’Laporan kami terlebih dahulu dilayangkan ke Polisi
tidak ada tindakan. Bahkan pemanggilanpun belum ada. Nah, laporan pihak mereka
dua kali, pertama dugaan pemerkosaan yang ternyata tidak terbukti dan kedua
dugaan tindakan penipuan yang katanya akan ada penetapan tersangka. Kami meminta
keadilan,” tutupnya.
Hingga berita ini dipublikasikan belum ada keterangan
resmi dari pihak Polres Kerinci. Media ini masih terus berupaya konfirmasi
kepada pihak-pihak terkait dan akan menyediakan ruang hak jawab dan atau hak
koreksi yang proporsional sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.(*)
Reporter : DedeRiskadinata
Redaktur : TopanBohemian