Merangin | fokusinfo.com : Para Kades di Merangin telah melaksanakan Bimtek ke Batam dan telah pula kembali ke Merangin pada akhir 2020 lalu. Meski demikian, persoalan muncul ketika ada pernyataan dari sejumlah orang yang mengikuti program tersebut bahwa mereka tidak menjalani proses rapid test namun surat rapid test mereka, ada.
Baca
Juga : Sejumlah Peserta Yang Ikut Bimtek Ke Batam Ngaku Tidak Jalani Rapid Test
Kabid
Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes)
Merangin, Zamroni, SKM menegaskan setiap orang yang melakukan perjalanan
khususnya menggunakan jasa pesawat terbang akan diperiksa ekstra ketat lantaran
pandemi covid-19 ini. Salah satunya adalah pemeriksaan surat rapid test.
‘’Biasanya
orang (penumpang) akan melakukan pemeriksaan rapid test di daerah asal mereka
sendiri kemudian hasilnya (surat rapid test) dibawa untuk ditunjukkan kepada
petugas di bandara. Bila tidak ada maka orang tersebut harus menjalani pemeriksaan
rapid test di bandara kemudian hasilnya ditunjukkan ke petugas,” kata Zamroni.
Meski
tidak mau masuk ke kontek persoalan yang disuguhkan media ini, namun pernyataan
Zamroni menyiratkan bahwa para kades dan panitia penyelenggara Bimtek ke Batam
dapat dipastikan memiliki surat rapid test sebagai syarat untuk bisa menumpang
jasa maskapai penerbangan. Lalu bagaimana dengan pernyataan sejumlah peserta
yang mengaku tidak pernah menjalani proses pemeriksaan rapid test, berbohongkah
?
Sementara,
salah seorang kades inisial A dikonfirmasi mengaku ikut sebagai peserta dalam
rombongan bimtek ke Batam itu. Uniknya A ini memberi keterangan berbeda, dia
mengaku ikut menjalani rapid test sebelum berangkat ke Batam bersama rombongan,
meskipun dirinya tidak bisa menjawab dimana dia melakukan pemeriksaan rapid
test tersebut.
‘’Rapid
test itu yang ambil sampel darah di jari kan !. Saya ada melakukan itu. Jangan
tanya dimana rapid test nya, pokoknya saya ikut rapid test dan sampai sekarang
saya sehat-sehat saja,” kata Kades itu.(*)
Reporter
: GondoIrawan
Redaktur
: TopanBohemian