Merangin
| fokusinfo.com : Herman Efendi, ST MM Ketua DPRD Merangin beberapa waktu lalu
diterpa isu tak sedap. Ijazah S1 dan S2 nya disebut tidak sah. Lalu lintas
hembusan isu itu tidak hanya berada pada media sosial seperti facebook, namun
telah pula merambah ke warung kopi. Dari warung kopi itulah isu semakin menguat
lantaran di warung kopi, fisik orang yang membicarakannya itu berwujud.
Merasa
perlu ada klarifikasi, Herman Efendi akhirnya menggelar Konferensi Pers pada
Jumat 11 September 2020 lalu di Aula Rumah Dinas Ketua DPRD Merangin. Dihadapan
para wartawan yang hadir dia menyatakan ijazah S1 dan S2 nya tidak bermasalah.
Baca
Juga : Meski Rugi Secara Moril, Abong Fendi Pilih Tak Perpanjang Isu YangMenimpanya
Uniknya,
dari ‘warung kopi’ itu juga berhembuslah spekulasi ada orientasi apa dan siapa
yang berada di ‘belakang layar’ hingga mencuatnya isu mempertanyakan keabsahan ijazah
Abong Fendi itu. Dugaan berbau unsur politik tidak lepas dari perbincangan
sejumlah elemen masyarakat.
‘’Jadi
ceritanya ada unsur politik dalam polemik sejumlah pihak mempertanyakan
keabsahan ijazah Pak Fendi. Maklumlah sekarang ini kan kita masyarakat Jambi
akan dihadapkan pada Pilkada. Dan kita sama-sama tahu, dulu itu saat Pilbup
Merangin kiprah Pak Fendi dalam memperjuangkan Pak Al Haris tidak bisa
dipandang sebelah mata. Dan kebetulan pada Pilgub ini, mereka tidak satu suara
lagi. Nah, narasi itu saya dengar di warung kopi. Dan bagi saya masuk akal
juga, tapi benar atau tidak saya juga tidak tahu,” kata seorang warga yang
tidak ingin namanya dipublikasikan.
Herman
Efendi atau biasa disapa Bong Fendi dalam konferensi pers beberapa waktu yang
lalu berbesar hati menolak bila kasus yang menimpanya itu dikaitkan dengan
politik. Menurutnya jika semua kasus dikaitkan dengan politik maka silaturahmi
yang terjaga selama ini akan hancur. Sementara dirinya menghendaki sikap
politik yang santun tanpa memecah belah persaudaraan.
‘’Kalau
di’baperin’ ke politik, hancur hubungan kita. Silaturahmi juga hancur. Beda
tujuan pilihan sah-sah saja, kalau bisa politik ini tidak memecah. Saya
yakinkan tidak ada unsur politiknya dalam masalah ini,” tegas Bong Fendi
‘’Yang
jelas semakin tinggi jabatan di dalam politik semakin tinggi juga goyangannya,
itu resiko. Kalau tidak mau dikoreksi, dikritik tidak usah jadi pejabat. Itu
resiko saya dan kami sekeluarga,” sambungnya.
Sementara
itu Bupati Merangin, H Al Haris dikonfirmasi terkait spekulasi publik bahwa pihaknya
berada dibelakang persoalan tersebut, tidak membenarkan ataupun membantah. Al
Haris mengatakan selaku kepala daerah dirinya menginginkan kondisi daerah yang
stabil.
‘’Saya
selaku Bupati Merangin, Kepala Daerah tentu ingin daerah stabil dan tidak ada
masalah apapun di daerah ini, apa lagi masalah Ijazah. Masak iya Bupati mengurusi
soal ijazah, ya untuk apa,” kata Al Haris saat berada di gedung DPRD Merangin
pasca rapat paripurna, senin 21 September 2020.
‘’Kan
semua tahu saya dan beliau dulu juga satu tim, saling mendukung. Dan itu tidak
ada problem bagi saya yang penting saat muncul di publik beliau harus
menjelaskan agar nanti jangan jadi tanda tanya di publik,” pungkasnya. (*)
Reporter
| Redaktur : TopanBohemian