Merangin
| Fokusinfo.com : Pemutaran film edukasi di sejumlah sekolah di Merangin
disoal. Pasalnya film yang memungut biaya Rp.20ribu persiswa itu dirasa
memberatkan orang tua siswa.
Salah
seorang wali murid mengatakan di zaman ekonomi yang sulit ini mereka dibebankan
dengan pungutan semacam itu menambah rumit memanajemen keuangan keluarga.
‘’Untuk
biaya hidup saja sekarang ini sulit, ditambah lagi dengan biaya ekstra di
sekolah. Kondisi itu membebankan kami wali murid,” ungkap Nata, wali murid di salah satu SD di Bangko.
Menurut
wali murid itu, adanya pemutaran apalagi dengan biaya untuk menonton film 3 dimensi dirasa
tidak perlu mengingat saat ini media visual telah mudah diakses.
‘’Di
sekolah itu kan tempat belajar, bertatapan muka siswa dengan guru, bukan untuk
menonton walaupun informasinya ada nilai edukasi didalam tontonan itu. Dan lagi
jika ingin menonton kami orang tua siswa akan mudah mengaksesnya di media, tapi
kami elak,” terangnya. ‘’Yang intinya kami selaku orang tua siswa keberatan
dengan program tersebut,” tambahnya.
Sementara
itu Executive Directur CV. Jaya Sejahtera Indonesia, Heriyanto sebagai pengelola
layanan jasa Film Edukasi 3 Dimensi menjelaskan bahwa tontonan yang disajikan
bersifat edukasi dan bisa menambah wawasan siswa.
‘’Yang
kami berikan itu tontotan layak anak, ada edukasi didalamnya dan juga
menggunakan tekhnologi 3 dimensi. Ini baik untuk anak,” ungkap Heriyanto.