Merangin |
Fokusinfo.com :
Kasus pertikaian berujung pada aksi pembacokan seorang warga yang terjadi di
Kecamatan Tabir Barat, Jumat 27 April 2018 disinyalir ada keterkaitan dengan
nama Kepala Desa Muara Kibul, SCI (Sandri Can Indra).
Salah
seorang warga yang tidak ingin dituliskan namanya mengatakan dan meyakini bahwa
alat berat ekskavator yang ditahan warga karena operatornya tidak mau membayar sebentuk
retribusi pemeliharaan jalan desa, dimiliki oleh SCI atau yang biasa dipanggil
Iin.
‘’Setahu
saya itu alat berat Kades Muara Kibul, Pak Iin” singkat warga.
Keterkaitan
SCI pada peristiwa tersebut juga terlihat dari dua unit mobil yang digunakan
pihak operator cs saat berhadapan dengan warga desa Batang Kibul.
‘’Dua
mobil itu sering lalu lalang. Jadi tahu dan ingatlah kami siapa yang punya. Perkara pembuktian
STNK atau BPKB nya ya tidak sampai sejauh itu kami tahu,” tuturnya.
Sementara
itu, Kades Batang Kibul, M Nisar tersirat mengamini dugaan keterkaitan SCI dalam
perkara tersebut. Dia juga menyatakan warga desa nya telah mengetahui identitas
seluruh orang yang bertikai pada waktu itu.
‘’Setahu
saya mereka memang anak buah Iin. Yang jelas kita bersama sama mengharapkan
agar kasus ini bisa lekas selesai,” ungkap M Nisar.
Sementara
itu SCI, tokoh pemuda yang dulu pernah mengklaim akan maju pilkada Merangin,
hingga berita ini dipublikasikan belum dapat dihubungi guna konfirmasi dan klarifikasi. Ditelpon ke nomor
handphonenya bernada aktif namun tidak diangkat.
Informasi
yang beredar, peristiwa tersebut bermula pada saat seorang operator alat berat
membawa alat berat keluar dari salah satu desa di Kecamatan Tabir Barat. Jumat
27 April 2018.
Alat
berat jenis eskavator itu akan dibawa ke Desa Muara Kibul, Tabir Barat.
Sesampai di Desa Batang Kibul alat berat tersebut diberhentikan oleh puluhan
warga setempat.
Terjadi
cekcok antar warga dan pihak alat berat karena warga meminta uang sebesar Rp.4
juta untuk keperluan pemeliharaan jalan. Permintaan uang tersebut sesuai dengan
yang telah disepakati sebelumnya bahwa setiap alat berat yang melintas dikenai
biaya tersebut.
Situasi
memanas hingga akhirnya terjadilah pertikaian dan adanya tindakan pembacokan
yang korbannya adalah warga Batang Kibul. (Redaksi)