Merangin |
Fokusinfo.com :
Kasus pertikaian berujung pada aksi pembacokan seorang warga yang terjadi di
Kecamatan Tabir Barat, Jumat 27 April 2018 lalu diduga telah direncanakan. Hal itu
terungkap atas pernyataan kades Batang Kibul, M Nisar Rabu 2 Mei 2018 ketika
media ini wawancara melalui sambungan telpon pribadinya.
M
Nisar mengatakan saat peristiwa dirinya berada di kota Bangko guna melaksanakan
kegiatan Desa. Sekira jam 3 sore dirinya di telpon oleh oknum kades yang diduga
pemilik alat berat yang ditahan warga.
‘’Informasi
yang saya tahu kejadian pembacokan pada jam 4 lebih. Sementara kalau tidak salah
sebelumnya yaitu jam 3 saya ditelpon dia (Oknum Kades),” kata M Nisar.
Menurut M Nisar, selama percakapan tutur bahasa yang didengarnya dari oknum kades bernada
tidak menyenangkan. M Nisar mengutip kalimat ‘ini sekedar tahu be pak kades’
yang diucapkan oleh lawan bicaranya menjadikan percakapan serasa tidak nyaman.
‘’Bukan
tutur bahasa minta tolong yang disampaikan kepada saya. Apalagi kalimat, ini sekedar
tahu be Pak Kades. Bagi saya itu tidak enak didengar,” ucap M Nisar.
Meski
demikian, M Nisar mengaku telah memberikan nasehat dan minta tolong kepada oknum
kades tersebut agar persoalan yang kecil tidak usah dibesar-besarkan.
‘’Saya
mohon kepada dia, tolong... tolong selesaikan masalah ini. Jangan masalah kecil
dibesar besarkan. Kalau bisa tunggu saya pulang ke desa untuk berembuk,”
tuturnya.
Tidak
lama berselang, M Nisar mendapatkan informasi bahwa telah terjadi pertikaian dan
ada korban pembacokan. M Nisar juga mengatakan ada dua buah mobil triton yang
diduga milik oknum kades berisikan sejumlah pria.
‘’Mobilnya
jenis triton, setahu saya itu milik kades. Dan orang-orang didalamnya adalah
anak buahnya kades itu,” kata M Nisar yakin.
Informasi
yang beredar, peristiwa tersebut bermula pada saat seorang operator alat berat
membawa alat berat keluar dari salah satu desa di Kecamatan Tabir Barat. Jumat
27 April 2018.
Alat
berat jenis eskavator itu akan dibawa ke Desa Muara Kibul, Tabir Barat. Sesampai
di Desa Batang Kibul alat berat tersebut diberhentikan oleh puluhan warga
setempat.
Terjadi
cekcok antar warga dan pihak alat berat karena warga meminta uang sebesar Rp.4
juta untuk keperluan pemeliharaan jalan. Permintaan uang tersebut sesuai dengan
yang telah disepakati sebelumnya bahwa setiap alat berat yang melintas dikenai
biaya tersebut.
Situasi
memanas hingga akhirnya terjadilah pertikaian dan adanya tindakan pembacokan
yang korbannya adalah warga Batang Kibul. (Redaksi)