Kediaman Gadis Beserta Keluarga |
Fokusinfo.com
| Merangin : Mungkin tidak terbersit sekalipun dibenak hati Gadis, acara
pernikahan putri pertamanya yang berlangsung di kawasan pasar Bawah Bangko tercorengi
ulah oknum ketua RT yang diduga sengaja melakukan sabotase peralatan musik dengan
cara mencabut kabel saat tamu hendak bernyanyi. Apalagi tamu yang akan
bernyanyi tersebut merupakan istri seorang Calon Bupati Merangin.
Sebagai
tuan rumah tentu saja Gadis beserta keluarga besarnya harus menghormati setiap
tamu yang datang dengan harapan doa restu dan silaturahmi.
Baca
Juga : Istri Cabup Mau Nyanyi, Ketua RT ‘Sabotase’. Tuan Rumah Geram | Klik Disini
Dijumpai
media ini di kediamannya, Gadis mengaku masih sedih dan trauma akibat persoalan
yang dialami keluarga besarnya. Dia menceritakan mulanya tidak ada niatan untuk
menyelenggarakan pesta pernikahan yang besar. Namun atas desakan keluarga
besarnya akhirnya pernikahan putri pertamanya itupun menggunakan resepsi dan
penyediaan hiburan.
‘’Mulanya
kami mau anak kami ini nikah di KUA saja, makan-makan bersama keluarga, udah
itu saja. Tapi atas saran keluarga akhirnya kami melaksanakan pesta pernikahan
menggunakan resepsi dan menyediakan organ tunggal. Bagi orang mungkin pesta
kami ini tidak ada apa-apanya, tapi bagi kami ini pesta yang besar,” ungkap
Gadis, janda tiga anak itu.
Dia
juga memperlihatkan kondisi keluarganya yang tinggal di pojokan pasar bawah Bangko
yang padat sehingga wajar jika faktor ekonomi lah pemicu dirinya menyebut acara
pesta yang dilaksanakannya cukup besar.
‘’Kami
tidak punya apa-apa. Hanya ini saja harta kami. Bagi kami pesta itu sangat
besar, saya sedih sekali acara yang kami bangun atas sumbangan keluarga itu jadi
berantakan. Malu saya, sedih,” ujar gadis seraya menyeka air matanya.
Gadis
berharap, kejadian yang menimpa keluarganya tidak terjadi pada keluarga yang
lain. ‘’Saya tidak habis fikir kenapa persoalan tersebut bisa menimpa keluarga
kami. Niat kami itu baik, merencanakan pernikahan, kami bergembira. Kegembiraan
semacam ini bagi kami sangat susah kami dapatkan. Perlu kerja keras, sementara
profesi kami hanya pedagang kecil, dapat pagi habis sore,” tutup Gadis.(*)
Reporter
: TopanBohemian