Dengan jargon ‘Menuju Merangin KAYA’, Salam berharap masyarakat Kabupaten Merangin mendapatkan kejayaan disegala bidang seperti pendidikan, kebudayaan, ekonomi, infrastruktur dan lainnya.
Kepada media ini, Salam menjelaskan filosofi dari jargon Merangin KAYA yang begitu diandalkan untuk menggait simpati dan kesadaran masyarakat Merangin.
‘’KAYA itu singkatan dari Kuat, Aman, Yakin dan Amanah,” singkat Salam.
Dijelaskannya, Kuat dalam artian manusia harus memiliki jiwa dan raga yang kuat. Pada hakikatnya manusia telah dianugerahkan kekuatan sesuai dengan porsi dan kondisi manusia itu sendiri bahkan sejak lahir. Kekuatan itu dalam artian lain banyak tenaganya, tahan, tidak mudah goyah, tidak mudah terpengaruh, teguh pendirian, mampu, mempunyai keunggulan tertentu.
‘’Manusia Kuat tidak harus berbadan kekar atau besar. Orang kuruspun bisa dikatakan kuat. Kuat juga tidak hanya sekedar otot, otak dan hati pun juga harus kuat dalam menghadapi persoalan. Kuat mencari solusi, kuat bertahan, kuat segalanya. Jika manusia sudah kuat tentu segala bidang maupun persoalan bisa diselesaikan dengan bijaksana, tegas,” kata Salam.
Aman, dikatakan Salam. Kondisi maupun situasi masyarakat dalam melaksanakan rutinitas lebih mengutakan keamanan dan kenyamanan. Jika sudah aman maka otomatis segala yang diperbuat akan terasa nyaman, jauh dari rasa was-was, menepis kecurigaan.
‘’Dalam bekerja ataupun hidup keseharian yang dicari itu bukan saja uang, tapi perasaan aman, nyaman. Jika orang itu profesinya petani maka panennya akan berlipat-lipat. Jika profesinya pengawai maka kinerja akan maksimal. Untuk mencapai keamanan ataupun kenyamanan tadi tentu saja ada hubungannya dengan keamanan ekonomi, kebebasan menentukan pilihan dan lainnya.
Yakin, dalam artian percaya, sungguh-sungguh. Dikatakan Salam, keyakinan kembali kepada keimanan yang mana disaat benar-benar yakin maka harus mengambil langkah untuk membuktikan keyakinan itu. Tentu saja dengan trik maupun cara tersendiri.
‘’Keyakinan harus ditumbuhkan dari dalam hati seseorang, keteguhan, jika sudah ada perasaan tidak yakin lebih baik mundur saja. Jika sudah goyah pasti akan mempengaruhi semangat. Maka saya tanamkan keyakinan saya maju dalam pilkada ini. Dan keyakinan itu akan saya terapkan kepada masyarakat dalam menjalani kehidupan,” ungkapnya
Yang ke-empat Amanah. Untuk yang satu ini Salam berjanji akan mengemban amanah karena urusannya bukan saja pada dunia tapi juga ke akhirat.
‘’Itu semua kan ada korelasinya. Sebagai ilustrasi ada seorang petani. Dengan keKUATannya dia menanam padi, agar padi yang ditanamnya bisa mendapatkan panen yang baik maka dia harus mengAMANkan padi tersebut dari gangguan apapun. Tumbuhnya padi hingga panen membutuhkan waktu, selama waktu itu berjalan maka petani tadi harus YAKIN padi akan baik-baik saja dengan cara merawat dan berdoa. Saat masa panen merupakan rezeki dari Tuhan yang didalamnya ada AMANAH yang harus dikeluarkan baik sebagai sedekah, zakat ataupun keharusan nafkah keluarga. Karena keluarga itu pun juga merupakan Amanah dari Tuhan,” pungkasnya.
Catatan media ini, Salam dianugerahi ke-empat poin tersebut. Soal kekuatan itu relatif. Berbekal materi yang cukup ditambah kepiawaiannya membaca peta perpolitikan merupakan nilai plus tersendiri bagi Salam.
Jam terbang Salam di Politik tidak bisa dipandang sebelah mata, sepertinya Salam memang terlahirkan untuk menjadi salah seorang politikus. Untuk memperkuatnya, Salam tidak segan menggait sejumlah politikus dari provinsi bahkan dari tingkat nasional sekalipun. Hal itu tentu saja untuk memperkuat dan mengamankan posisinya ketika maju kelak. Ya, jika telah bertarung Salam terkenal dengan sikap militannya.
Soal keyakinan, Salam ini luar biasa. Seorang teman Salam dari kecil, Alief Yusuf pernah bicara jika seorang Salam sudah berniat sesuatu dan meyakininya maka tidak ada seorangpun yang bisa mematahkan semangat tersebut.
Salah satu contoh komitmen Salam adalah selama satu tahun tidak akan menginjakkan kaki di Bandara Sultan Taha Jambi. Ibarat Si Pahit Lidah, Salam menepati janjinya itu. (topanbohemian)