Pamenang Selatan | fokusinfo.com : Anhar, warga Selango yang baru beberapa bulan ini dilantik sebagai Kepala Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan mencurahkan isi hatinya atas sejumlah persoalan pelik yang dihadapi. Persoalan tersebut merupakan peninggalan kepala desa lama yang harus diembannya saat ini.
‘’Setelah saya dilantik menjadi Kades ada dua kali melaksanakan kegiatan covid, selama ini saya tanggulangi sendiri pake dana pribadi. Pernah saya telpon mantan Kades Pak Azra'i kata beliau dana itu masih ada tapi sampai saat ini belum juga di kembalikan sisanya,” kata Anhar.
‘’8 persen dana covid untuk PPKM sebanyak Rp.53.jutaan itu sudah di tarik semuanya,” keluh Anhar.
Selain itu soal BUMDes dikatakan Anhar juga tidak luput dari masalah. Dia klaim BUMDes seperti mati suri sebagian dari dana BUMDes juga di gunakan untuk pembukaan lahan TKD yang untuk di tanami sawit.
‘’Saya bawa BPD beserta unsur perangkat desa untuk cek ke lapangan ke kebun TKD. Rupanya cuma ada 30 batang sawit lagi, sepertinya tidak dikelola,” ungkapnya.
‘’Juga soal tabung gas elpiji 3 kg. Desa memiliki 30 tabung, ironisnya saat penyerahan aset disebutkan 30 tabung gas itu telah hilang,” tuturnya.
Menurut Anhar Pemdes telah memanggil pengurus BUMDes secara lisan namun tidak pernah datang.
‘’Sekarang
dengan sisa beberapa bulan lagi menjelang akhir tahun pokus membenahi balai
desa dulu lah karena balai desa ini rumah kita bersama, baik untuk warga Selango
sendiri, tamu yang datang dari luar desa kami termasuk dari Pemkab dan Pemkec. Tahun
depan nanti saya akan prioritas kan untuk pengadaan Ambulan desa, rehab kantor
desa dan tower BTS,” papar Anhar.
‘’Tentulah harapan saya yang lainya semoga di Selango ini bisa di bangun jembatan penghubung ke seberang yang bisa di lewati oleh kendaraan roda 4. Karena bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, harga tanah juga otomatis naik. Karena Selango sekarang ini menjadi lintasan kawan-kawan kita dari Batang Asai ke Bangko,” tutup Anhar. (*)
Reporter : GondoIrawan
Redaktur
: TopanBohemian