Kerinci | fokusinfo.com : MO terduga pelaku
pemukulan terhadap MF angkat bicara. Dikonfirmasi media ini melalui sambungan
telpon MO menceritakan kasus tersebut hingga dirinya dilaporkan atas dugaan
tindakan penganiayaan.
Baca juga : Pelaku Pemukulan Terhadap MF didugaOknum Pegawai di Kejari Sungai Penuh.
Sebelum menceritakan rangkaian peristiwa itu, MO
membenarkan dirinya berstatus pegawai honorer di Kejaksaan Negeri Sungai Penuh.
Terkait dengan kasus ini MO mengatakan dirinya adalah kakak kandung dari PH,
perempuan yang disebut-sebut kekasih MF.
‘’Jadi awalnya saya ditelpon oleh kakak perempuan
saya bahwa adik perempuan saya mengalami masalah di objek wisata taman bunga.
Saya susul ke sana tapi informasi yang saya dapatkan tidak ada peristiwa apapun
di taman bunga. Lalu saya mendapat kabar dari teman adik saya itu bahwa
peristiwanya berlangsung di kolam renang, saya pun menyusul ke objek wisata
itu. Dari informasi petugas memang benar ada namun adik saya telah diamankan di
rumah Kepala Dusun. Lalu saya susul ke rumah Kadus itu,” cerita MO.
Sesampai di rumah Kadus, MO sempat menanyakan kepada
warga yang berada di luar rumah Kadus bagaimana situasinya saat peristiwa itu
terjadi. Warga menjawab hal-hal yang tidak nyaman untuk didengar. Diakui MO,
sebagai saudara kandung dirinya sontak emosi. Dan begitu masuk ke rumah, emosi
itu langsung terluapkan.
‘’Kami ini yatim piatu, ditinggal orang tua sejak
tahun 2013. Selama ini saya yang membiayai adik perempuan saya itu. Begitu
mendengar hal-hal yang tidak sopan saya kecewa dan sontak emosi. Saya akui
begitu saya lihat MF langsung saya tendang dia satu kali,” kata MO
Masih dikatakan MO, dirinya hanya menendang satu
kali lalu dilerai oleh warga yang ada di rumah tersebut. Bukan berulang kali
seperti isu yang disebarkan selama ini. Bahkan dikatakan MO saat dirinya
dilerai, berdirilah sejumlah orang yang diduga MO adalah keluarga dari MF.
Orang itu lalu memukul dirinya.
‘’Semua orang yang ada disitu jadi saksi. Tidak ada
berulang kali saya pukul MF apalagi menyebabkan lebam. Itu mengada-ada. Dan
saat itu saya pun kena pukul oleh orang yang saya rasa adalah keluarga MF,”
tuturnya.
Atas kejadian itu MO mengaku mengetahui dirinya
dilaporkan oleh MF. Dirinya juga membenarkan selama ini belum pernah dipanggil
oleh pihak kepolisian atas laporan MF terhadap dirinya. ‘’Saya belum pernah
dipanggil. Dan kasus ini tidak ada kaitannya dengan Institusi tempat saya
bekerja. Ini murni masalah keluarga saya, kehormatan keluarga saya dan
kewajiban saya sebagai kakak laki-laki terhadap adik perempuan,” ungkap MO.
MO juga klaim laporan yang mereka lakukan hanya satu
kali yaitu laporan dugaan penipuan. Sementara soal tindakan asusila merupakan
aduan.
‘’Tidak benar kami melapor dua kali. Hanya satu kali
kami melapor tindakan penipuan. Soal asusila itu adalah aduan. Kenapa kami
hanya melakukan aduan, itu karena kami kala itu masih membuka ruang damai. Tapi
ternyata keluarga MF mengingkarinya,” tuding MO.
MO juga menceritakan saat peristiwa itu terjadi
mereka lalu melakukan mediasi di Polsek Kota dan membuahkan surat perjanjian.
Namun dalam perjalanannya MO menuding pihak keluarga MF ingin menghilangkan
poin ‘dinikahkan’.
‘’Mereka dari awal tidak ada tanggung jawabnya,”
tutup MO.
Kasi Intel Kejari Sungai Penuh, Andi dikonfirmasi
membenarkan ada kejadian tersebut setelah mengkonfirmasi kepada MO. Dia menjelaskan
kasus itu diluar konteks Kejaksaan Negeri Sungai Penuh.
‘’Saya sudah konfirmasi ke MO, ternyata benar ada
kejadian itu. Dan jelas kasus itu tidak ada kaitannya dengan Kejaksaan
melainkan perkara pribadi, keluarga MO,” kata Andi.
Menurut Andi, setiap kejadian tentu memiliki latar
belakangnya. Bila kasus tersebut tetap diproses maka akan ada fakta-fakta yang
akan terbuka. ‘’Pihak kejaksaan ‘on the track’, tidak ada masalah bila kasus
itu terus diproses. Nanti juga akan ada fakta-fakta yang akan terbuka,” pungkasnya.
Sementara itu ditempat terpisah, keluarga MF tetap bersikukuh
meminta pihak Polres Kerinci segera memproses laporan mereka. Isu yang
berkembang tidak kemungkinan keluarga MF akan membawa kasus itu ke Div Propam.
‘’Memang sempat ada wacana kami akan melaporkan
masalah ini ke Propam. Tapi kami akan tunggu dulu perkembangannya dalam pekan
ini,” ujar Keluarga MF (*)
Reporter : DedeRiskadinata
Redaktur : TopanBohemian