Fokusinfo.com | Nalo Tantan : Dituding telah melakukan dugaan rekayasa SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) penggunaan anggaran desa TA 2016, Kepala Desa Danau Kecamatan Nalo Tantan angkat bicara.
Jumat, 24 November 2017 Syamsuir beserta sejumlah relasinya mendatangi kantor Fokusinfo.com, menyampaikan klarifikasi atas pemberitaan yang dinilai menyudutkannya itu.
Dibincangi media ini, Syamsuir membantah keras atas tudingan yang mengarahkan kepadanya. Syamsuir mengaku menyimpan seluruh berkas data, berita acara setiap melaksanakan kegiatan desa. ‘’Bahkan ada juga pegawai yang mendokumentasikan dengan pengambilan foto setiap melaksanakan rapat forum maupun penandatanganan administratif,” tuturnya.
Dijelaskannya, seluruh kegiatan yang dilaksanakan di desa yang dipimpinnya itu telah melalui rapat musyawarah perangkat desa, BPD, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Baca juga Warga Tuding Samsuir Kades Danau Diduga Buat SPJ Piktif Sebanyak Rp 81.525.000 Tahun Anggaran 2016
Klik disini
‘’Saya itu bekerja membangun Desa Danau tidak sendiri. Perangkat desa serta seluruh elemen masyarakat saya libatkan melalui musyawarah, jadi pengelolaan dan penggunaan dana telah sesuai dengan peruntukannya.” terang Syamsuir.
Terkait dengan sejumlah poin yang disebut rekayasa, Syamsuir menjelaskan untuk kegiatan Bintek diakui ada kelebihan uang namun telah dialokasikan ke kegiatan fisik yang lain. ‘’Daripada dananya dikembalikan ke negara lebih baik diberdayakan untuk pembangunan fisik. Keputusan itu telah melalui rapat perangkat desa,” ungkapnya.
Sementara itu untuk kegiatan MTQ, PKK dan KTI Syamsuir mengatakan telah menggelontorkan dana kepada ketua panitia tiap kegiatan itu. ‘’Sudah kami serahkan dananya kepada panitia. Saya beri kesempatan mereka mengelola,” katanya.
Berikut soal Insentif Guru Madrasah, Hansip, TPK, TPKAD Honor bendahara, Kadus penyusun APBDES serta Tunjangan Sekdes dikatakan Syamsuir telah dicairkan. ‘’Saya siap berhadapan dengan penerima insentif itu. Bahkan saat mereka menerima ada pengawai yang mendokumentasikan foto penandatanganan,” jelasnya.
Baca juga Haris Sebut Progres Pembangunan Desa Danau Meningkat
Klik disini
‘’Demikian juga dengan ATK RT, Pengadaan Pakaian Dinas. Semua itu telah dibelanjakan,” tambah Syamsuir.
Syamsuir menduga munculnya isu tersebut tidak lepas dari efek lawan politik saat Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) beberapa waktu yang lalu. ‘’Yang jelas tudingan itu semuanya fitnah, Itu pasti ada pihak yang tidak pro dengan kebijakan Pemdes jadi mengumbar isu ini ke publik,” ungkap Syamsuir Lantang. (Redaksi Fokusinfo.com)