Fokusinfo.com | Merangin : Kasus laporan Janliardi anggota polres Merangin, suami dari Elvina Meriza yang melaporkan Bupati Merangin Al Haris dinilai rancu.
Salah seorang Praktisi Hukum Abu Djaelani, S.Sy di Kota Bangko kepada media ini mengatakan harus cukup alat bukti dan saksi yang dimiliki oleh pelapor dalam perkara ini.
‘’Harus ada uji BB di labor forensik, itu suara Al Haris atau tidak. Dan lagi sebagai seorang Bupati Handphone tidak selalu ada di tangan Al Haris,”ungkap Abu.
Selain itu, urusan BB yang dimiliki juga harus ditelaah kembali cara mendapatkannya. Diuji secara hukum. Masalahnya bisa jadi ada pengarahan dari Elvina untuk mengumpulkan alat bukti dengan memancing terlapor sehingga begitu cukup alat bukti baru diumbar ke publik dengan media sosial. ‘’Cara mendapatkan alat bukti juga harus diuji keabsahannya,” singkat Abu.
Menurut Abu bisa jadi juga ada kemufakatan jahat menjebak seseorang dengan memanfaatkan kelemahannya.‘’Disalah satu media online saya baca, saat percakapan diduga Al Haris kepada istri pelapor, kala itu Elvina Meriza dan seorang saksi tertawa. Itu apa maksudnya kalau bukan menganggap peristiwa itu adalah lelucon. Pertanyaan nya apa maksud Elvina merekam percakapan tersebut, dan berulang-ulang,” imbuh Abu.
‘’Ini bisa jadi yang korbannya itu adalah terlapor, karena ada arahan menjebak terlapor. Ini juga perbuatan yang melanggar hukum, terkait UU ITE,” tambahnya.
Sementara soal rentang waktu yang cukup lama juga dinilai mengada ada. Karena sisi emosi seseorang yang dizalimi akan terbakar pada saat itu juga. Tapi jika dipendam, kuat dugaan ini ada apa-apa nya?
Informasi yang Abu dapatkan adalah upload foto di akun facebook yang diduga milik Elvina Meriza. Di foto yang diupload pada 4 April 2017 terlihat foto bersama Bupati Merangin dan sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya. Di foto itu juga ada terpampang gambar diduga mirip Elvina Meriza dan suaminya, Janliardi.
‘’Foto itu menunjukkan keakraban mereka. Tidak ada emosi marah terlihat disana, jika memang suami Elvina mengetahui kasus ini pada 2015 lalu, sebagai manusia biasa tentu tidak akan mau foto bersama, bahkan seyogyanya mengusir Al Haris dari situ,” Tegas Abu (tim)
Salah seorang Praktisi Hukum Abu Djaelani, S.Sy di Kota Bangko kepada media ini mengatakan harus cukup alat bukti dan saksi yang dimiliki oleh pelapor dalam perkara ini.
‘’Harus ada uji BB di labor forensik, itu suara Al Haris atau tidak. Dan lagi sebagai seorang Bupati Handphone tidak selalu ada di tangan Al Haris,”ungkap Abu.
Selain itu, urusan BB yang dimiliki juga harus ditelaah kembali cara mendapatkannya. Diuji secara hukum. Masalahnya bisa jadi ada pengarahan dari Elvina untuk mengumpulkan alat bukti dengan memancing terlapor sehingga begitu cukup alat bukti baru diumbar ke publik dengan media sosial. ‘’Cara mendapatkan alat bukti juga harus diuji keabsahannya,” singkat Abu.
Menurut Abu bisa jadi juga ada kemufakatan jahat menjebak seseorang dengan memanfaatkan kelemahannya.‘’Disalah satu media online saya baca, saat percakapan diduga Al Haris kepada istri pelapor, kala itu Elvina Meriza dan seorang saksi tertawa. Itu apa maksudnya kalau bukan menganggap peristiwa itu adalah lelucon. Pertanyaan nya apa maksud Elvina merekam percakapan tersebut, dan berulang-ulang,” imbuh Abu.
‘’Ini bisa jadi yang korbannya itu adalah terlapor, karena ada arahan menjebak terlapor. Ini juga perbuatan yang melanggar hukum, terkait UU ITE,” tambahnya.
Sementara soal rentang waktu yang cukup lama juga dinilai mengada ada. Karena sisi emosi seseorang yang dizalimi akan terbakar pada saat itu juga. Tapi jika dipendam, kuat dugaan ini ada apa-apa nya?
Informasi yang Abu dapatkan adalah upload foto di akun facebook yang diduga milik Elvina Meriza. Di foto yang diupload pada 4 April 2017 terlihat foto bersama Bupati Merangin dan sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya. Di foto itu juga ada terpampang gambar diduga mirip Elvina Meriza dan suaminya, Janliardi.
‘’Foto itu menunjukkan keakraban mereka. Tidak ada emosi marah terlihat disana, jika memang suami Elvina mengetahui kasus ini pada 2015 lalu, sebagai manusia biasa tentu tidak akan mau foto bersama, bahkan seyogyanya mengusir Al Haris dari situ,” Tegas Abu (tim)