Fokusinfo.com | Merangin : Bakal meluasnya kasus dugaan mark-up anggaran MTQ Provinsi Jambi ke-46 kian kentara. Sejumlah rekanan dan pejabat diisukan mulai gerah. Bahkan gaya premanisme mulai tercium. Hal itu diungkapkan ketua LSM Sapurata Merangin, Mirza yang mengaku belakangan ini kerap mendapatkan intimidasi dari Orang Tidak Dikenal.
Mirza yang mengaku terus menggiring kasus ini sebelum hingga selama proses pemeriksaan di Kejari Merangin mengatakan beberapa kali dirinya menerima SMS (Short Message Service) yang bernada ancaman.
‘’Ada beberapa kali saya terima sms dari nomor tidak dikenal, tulisannya ancaman agar saya tidak lagi menggiring atau mengawal kasus MTQ ini,” kata Mirza.
Tidak hanya disitu, Mirza juga mengatakan dirinya pernah menerima telpon dari seseorang yang juga mengancam, bahkan lebih parahnya penelpon tersebut mengungkapkan kata-kata mengandung Sara (suku agama ras).
‘’Saya tidak tahu siapa penelpon tersebut, isi percakapannya sempat membawa-bawa nama putra daerah segala,” tuturnya.
Masih dikatakan Mirza, intimidasi berlanjut pada penyampaian seseorang kepadanya yang mengatakan bahwa salah satu pejabat berniat menyewa preman untuk menyelesaikan persoalan ini.
‘’Jadi menurut orang yang menyampaikan ke saya itu, salah satu pejabat di Merangin akan menyewa preman untuk membungkam saya,” ungkap Mirza.
Menurut Mirza, dari kronologis yang dialaminya itu disimpulkannya ada oknum-oknum yang merasa gerah atas persoalan dugaan kasus mark-up MTQ.
‘’Saya duga persoalan ini menyangkut banyak pihak. Bukan berujung pada pejabat di lingkup Kesra dan kontraktor pengadaan baju saja. Tapi lebih luas lagi,” ucapnya.
Ketika ditanyakan kenapa tidak melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi, Mirza menjawab belum saatnya mengingat bukti otentik belum kuat.
‘’Yang saya punya saat ini bukti berupa sms dan telpon, bisa saja itu orang iseng yang ngerjai saya, jadi saya anggap ini bukan bukti yang otentik. Tapi bukti ada seorang yang menyampaikan kepada saya, orangnya masih ada dan akan saya jadikan saksi kelak jika persoalan ini semakin keruh dan ada upaya ancaman nyata kepada saya,” tutup Mirza.
Sementara itu, Kapolres Merangin AKBP Aman Guntoro beberapa waktu yang lalu saat berkunjung ke Kantor Redaksi FIJ sempat menyatakan semua warga berhak minta perlindungan dari kepolisian. (seperti dikutip dari media online fokusinfo.com)
Kapolres mencontohkan kasus narkoba yang diduga ada keterkaitan mafia besar, kasus korupsi yang diduga melibatkan penguasa dan atau orang-orang kuat.
‘’Kalau kasus seperti itu kita pihak kepolisian akan menyiapkan tim khusus,” singkatnya.(*)
Pernyataan lengkap Aman Guntoro dapat dibaca Klik disini
Reporter : Topan Bohemian
Home »
NEWS MAKER
,
POLEMIK
,
SELAYANG PANDANG
» Giring Kasus Dugaan Mark-up MTQ, LSM Sapurata Diintimidasi