‘’Ya memang saya pernah memotong dana dari TPK untuk pengerjaan proyek. Hal itu terpaksa saya lakukan karena banyak tekanan,” ungkapnya
Diceritakan Kades, pemotongan uang yang dimaksud terjadi karena selama ini dirinya sering dimintai uang oleh oknum BPD.
Baca juga : Diduga Kades Pelangki Potong Dana TPK Proyek Desa Klik disini
‘’Saat ada proyek desa, mulailah pak Mukhtar itu hubungi saya minta bagian. Awalnya saya tidak gubris, lama kelamaan pusing juga saya dihubungi terus. Maka dengan terpaksa saya minta dari TPK sejumlah dana, dan dengan dana itulah yang digunakan untuk diberikan ke BPD,” terangnya.
Azwar juga membeberkan tiap memberikan uang kepada BPD selalu dibarengi dengan berita acara, termasuk kwitansi dengan bahasa untuk pembayaran pengawasan BPD pada pembangunan.
‘’Setiap saya menggelontorkan sejumlah uang untuk BPD, melibatkan bendahara desa. Juga dikuatkan dengan kwitansi resmi berstempel pemerintah desa Pelangki. Maksudnya bila kedepannya ada persoalan keuangan di desa, kwitansi itu menjadi alat bukti kemana arah uang yang telah dikeluarkan desa,” terang Azwar.
Sementara itu Ketua BPD Pelangki, Mukhtar juga mengakui pernah menerima uang dari desa. Namun dirinya mengatakan uang yang diterima nilainya kecil.
‘’Tiap ada proyek desa memang kami diberikan uang. Ya hanya berkisar 300 sampai 500 ribu perorang bila dibagikan. Tapi perlu dicatat, kami tidak meminta tapi dikasih,” tutup Mukhtar. (*)
Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian