Merangin | FIJ : Posisi Nasution
sebagai Sekwan DPRD Merangin diperkirakan tengah diujung tanduk. Pasalnya
petinggi DPRD Merangin mengeluh kinerja mantan Kadis Koperindag tersebut.
Seperti
diungkapkan Wakil Ketua DPRD Merangin, Isnedi kepada media ini. Dirinya
mengeluhkan kinerja Nasution selama menjabat sebagai sekwan di kantor
perwakilan rakyat se-Merangin itu.
‘’Banyak
catatan negatif tentang pak Nasution itu bahkan dari anggota pun tidak sedikit
yang mengatakan beliau kinerjanya lemah,” kata Isnedi.
Dijelaskannya,
keluhan yang mendasar adalah kurang pahamnya Nasution terhadap tugas pokok dan
fungsi (Tupoksi) jabatan sebagai sekwan. Menurut Isnedi selama ini yang banyak
berperan adalah bawahan Nasution.
‘’Laporan
kepada saya, Pak Nasution itu lebih banyak melimpahkan pekerjaan kepada
bawahannya,” ungkap Isnedi.
Senada
dengan Isnedi, Ketua DPRD Merangin Zaidan Ismail juga kerap mengeluhkan kinerja
Nasution. Menurutnya seharusnya Nasution itu melayani dan memfasilitasi anggota
DPRD khususnya saat akan menggelar rapat. Namun dikatakan Zaidan, Nasution
sering tidak ada di tempat.
‘’Setahu
saya pak Nasution itu sering dinas keluar daerah. Lebih banyak pula dia yang
dinas keluar daerah daripada kami anggota DPRD Merangin ini,” Kata Zaidan.
Zaidan
juga menyentil kebijakan yang dikeluarkan oleh sekda Merangin sebagai atasan
Nasution. Pasalnya selama Nasution keluar daerah pasti ada laporan ke meja
Sekda.
‘’Masak
iya Sekda ok ok terus kalau pak Nasution itu keluar daerah. Bagaimana dengan
kewajibannya di DPRD?,” tanya Zaidan.
Zaidan
juga sempat menjelaskan sejarah didudukkannya Nasution sebagai Sekwan.
Diceritakannya saat itu ada tiga pilihan calon Sekwan yang diajukan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Merangin yaitu Makmur, Hendri Maidalef dan Nasution.
‘’Pak
Makmur istri dan keluarganya berdiam di Jambi, Pak Hendri Maidalef ngakunya
sering sakit-sakitan. Dan akhirnya diputuskanlah pak Nasution yang menjadi
Sekwan,” tuturnya.
Sementara
itu Sekwan DPRD Merangin, Nasution ketika dikonfirmasi mengaku telah
melaksanakan tugas sebagaimana yang seharusnya. ‘’Saya sudah melaksanakan tugas
saya selaku Sekwan,” kata Nasution.
Soal
melimpahkan pekerjaan kepada Staf, menurut Nasution itu adalah hal yang wajar
mengingat staf juga memiliki tugas di tiap bidangnya.
‘’Masak
segala urusan saya juga yang turun tangan. Apa gunanya para staf pegawai
lainnya itu. Tentu saja ada tugas yang bisa di hendel para bawahan saya,”
terangnya.
Nasution
juga menjelaskan selama ini dirinya tidak terlalu sering dinas keluar kota.
Namun jika memang ada jadwal dinas keluar kota sudah ada izin dari Sekda.
‘’Saya
dinas keluar kota juga untuk DPRD ini, bukan perjalanan pribadi,” ungkapnya.
Dijelaskan
Nasution, atasan yang dia patuhi hanya ada tiga yaitu Sekda, Wakil Bupati dan
Bupati Merangin. Soal anggota DPRD maupun ketua dan wakil ketua DPRD sifatnya
hanya sebatas melayani fasilitas. ‘’Dan itu sudah saya penuhi,” tambahnya.
Meski
demikian, Nasution pasrah jika jabatan yang diduduki nya sekarang harus dilepas
Bupati berdasarkan ketidak puasan anggota maupun petinggi DPRD Merangin.
‘’Saya
ini abdi negara, harus patuh terhadap atasan. Jika memang Bapak Bupati mau
mengganti saya, saya harus siap. Tugas itu amanah yang harus dijalankan dengan
maksimal,” ujar Nasution.
Sementara
itu Bupati Merangin, Al Haris mengaku telah menerima informasi itu secara lisan
dari para petinggi DPRD. Bahkan dirinya telah menyampaikan keinginan petinggi
DPRD itu agar pengganti Nasution diberikan kepada salah seorang bawahannya.
‘’Saya
sudah menanyakan kepada salah seorang pegawai saya yang ditunjuk oleh para
petinggi DPRD. Persoalannya sekarang orang yang ditunjuk itu mengaku belum siap
mengurusi dan melayani anggota DPRD kita ini. Siapa orangnya dan apa alasannya
tidak etis saya sebutkan,” Kata Al Haris.
Masih
dikatakan Al Haris, untuk menyelesaikan persoalan ini dirinya telah
berkoordinasi dengan Baperjakat agar jabatan Sekwan akan dilelang terbuka.
‘’Mungkin
nanti jabatan Sekwan itu akan kita lelang terbuka,” tutupnya (Dede Riskadinata)