Merangin | fokusinfo.com : Tersiar kabar telah terjadi runding perdamaian antara Fatimah dengan pihak Desa Kungkai. Menurut informasi peristiwa itu terjadi pada pagi Jumat 6 Maret 2020 bertempat di Balai Desa Kungkai.
Ramli, seorang warga kepada media ini mengatakan acara runding perdamaian dihadiri oleh perangkat desa, lembaga adat, perwakilan kecamatan Bangko, perwakilan Kepolisian dan TNI, dan masyarakat lainnya.
‘’Acaranya tidak lama kok, berbicara sebentar lalu makan-makan dan damailah mereka,” ungkap Ramli mantan Kasat Pol-PP itu.
‘’Saya juga mempertanyakan kepada pak Camat melalui telpon. Kala itu Pak Camat mengakui bahwa benar telah terjadi perdamaian. Bahkan Camat bilang Ibu Fatimah dan Pak Kades Kungkai telah mengaku sebagai kakak beradik. Artinya Fatimah sudah termasuk ‘Batin’ di Desa Kungkai,” tambah Ramli.
Sementara itu Tokoh pemuda Kungkai, Yossy mengatakan apa yang dilakukan oleh Fatimah merupakan upaya perdamaian yang wajar.
Baca Juga : Yossi Klaim Tolak Suap Rp.30 Juta. Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Desa Kungkai
‘’Itu wajar saja, beliau datang berkunjung ke Desa Kungkai mengupayakan perdamaian adalah haknya. Namun hingga saat ini saya belum baca naskah atau berita acara perdamaiannya itu,” ungkap Yossy.
Kasus Fatimah dengan Desa Kungkai berawal dari tulisan komentar akun media sosial fb (facebook) bernama Fatimah yang diduga dikuasai oleh Fatimah atas postingan sebuah akun bernama Khalil Kai. Dalam tulisan komentar itu akun fb fatimah menulis komentar yang dianggap melecehkan orang Kungkai hingga berujung pada laporan ke pihak kepolisian.
Sebelumnya ditempat terpisah dan waktu berbeda, Fatimah dikonfirmasi menjelaskan apa yang ditulisnya merupakan gurauan semata. Hal itu karena kedekatan dirinya dengan Kholil (pemilik akun fb Khalil Kai) yang dianggapnya sudah seperti kakak beradik.
‘’Kami sudah biasa bersenda gurau, tidak ada niat menyakiti siapapun. Saya juga sudah minta maaf,” kata Fatimah.
Dikonfirmasi, Kholil mengaku mengenal Fatimah. Namun dalam kasus tersebut dia juga merasa tersakiti. ‘’Oke lah bila itu bercanda. Tapi lihat dulu konteksnya. Ini persoalan menyangkut harga diri orang banyak,” tegas Kholil. (*)
Reporter : Tim
Redaktur : TopanBohemian