Fokusinfo.com |Merangin : Niat baik Bos penambang Emas Tanpa Izin (PETI) melakukan normalisasi sungai di Desa Lantak Seribu Kecamatan Renah Pamenang rupanya akan berbuntut panjang. Pasalnya salah satu Aliansi Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) Indonesia akan segera membuat laporan kepada Polres Merangin terkait komitmen Polres melakukan upaya pemberantasan PETI.
Wakil Ketua DPC Aliansi BPAN Kabupaten Merangin, Asmadi kepada media ini mengatakan, upaya normalisasi sungai Lantak Seribu oleh Bos PETI dinilai hanya modus lepas tangan dari persoalan perusakan lingkungan.
‘’Kami nilai itu cuma akal-akalan para BOS PETI itu saja, membangun pencitraan ditengah masyarakat agar tidak disalahkan,” kata Asmadi.
Menurutnya, dengan dilaksanakan normalisasi itu maka terbukalah tabir siapa-siapa saja yang selama ini telah melakukan kegiatan PETI di Desa Lantak Seribu.
‘’Ini persoalan serius. Mungkin selama ini pihak berwajib kesulitan mencari siapa dalang pemain PETI di Lantak Seribu. Nah ini sudah ada orangnya,” ungkap Asmadi.
Dijelaskannya, saat ini pihaknya tengah melakukan pemenuhan berkas dan data yang akan dijadikan lampiran dalam surat laporan kelak.
‘’Kita tengah mempersiapkan berkas-berkas dan datanya, termasuk screenshot dari media online. Nanti kami lampirkan dalam surat laporan. Dalam minggu ini lah,” tuturnya.
Sementara itu, Kades Lantak Seribu Samono ketika media ini konfirmasi mengakui memang ada upaya normalisasi sungai yang dananya diberikan oleh Bos PETI. ‘’Itu memang Bos PETI yang membiayai,” kata Samono.(*)
Wartawan : Supriyadi
Redaktur : TopanBohemianNormalisasi Sungai di Desa Lantak Seribu Oleh Bos PETI Akan Berbuntut ?
Fokusinfo.com |Merangin : Niat baik Bos penambang Emas Tanpa Izin (PETI) melakukan normalisasi sungai di Desa Lantak Seribu Kecamatan Renah Pamenang rupanya akan berbuntut panjang. Pasalnya salah satu Aliansi Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) Indonesia akan segera membuat laporan kepada Polres Merangin terkait komitmen Polres melakukan upaya pemberantasan PETI.
Wakil Ketua DPC Aliansi BPAN Kabupaten Merangin, Asmadi kepada media ini mengatakan, upaya normalisasi sungai Lantak Seribu oleh Bos PETI dinilai hanya modus lepas tangan dari persoalan perusakan lingkungan.
‘’Kami nilai itu cuma akal-akalan para BOS PETI itu saja, membangun pencitraan ditengah masyarakat agar tidak disalahkan,” kata Asmadi.
Menurutnya, dengan dilaksanakan normalisasi itu maka terbukalah tabir siapa-siapa saja yang selama ini telah melakukan kegiatan PETI di Desa Lantak Seribu.
‘’Ini persoalan serius. Mungkin selama ini pihak berwajib kesulitan mencari siapa dalang pemain PETI di Lantak Seribu. Nah ini sudah ada orangnya,” ungkap Asmadi.
Dijelaskannya, saat ini pihaknya tengah melakukan pemenuhan berkas dan data yang akan dijadikan lampiran dalam surat laporan kelak.
‘’Kita tengah mempersiapkan berkas-berkas dan datanya, termasuk screenshot dari media online. Nanti kami lampirkan dalam surat laporan. Dalam minggu ini lah,” tuturnya.
Sementara itu, Kades Lantak Seribu Samono ketika media ini konfirmasi mengakui memang ada upaya normalisasi sungai yang dananya diberikan oleh Bos PETI. ‘’Itu memang Bos PETI yang membiayai,” kata Samono.(*)
Wartawan : Supriyadi
Redaktur : TopanBohemian